Rupiah Menguat Pagi Ini ke Rp 14.828 Dipengaruhi Turunnya Inflasi AS
Rupiah menguat 52 poin ke level Rp 14.828 per dolar AS pada pembukaan pasar spot pagi ini, Kamis (13/4). Data inflasi AS Maret yang di bawah perkiraan pasar dan menunjukkan penurunan lebih lanjut membantu rupiah menguat.
Mengutip Bloomberg, rupiah terus menguat ke arah Rp 14.800 pada pukul 09.30 WIB, atau sudah menguat 0,54% dari penutupan kemarin.
Mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS pagi ini. Won Korea Selatan menguat 0,89%, bersama dolar Taiwan 0,06%, ringgit Malaysia 0,12%, baht Thailand 0,10%, rupee India 0,05%, dolar Singapura 0,08% dan dolar Hong Kong 0,01%. Sebaliknya, yen Jepang terkoreksi 0,08% bersama peso Filipina 0,18% dan yuan Cina 0,03%.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan kembali menguat hari ini setelah rilis data inflasi dan notulen rapat bank sentral AS, The Fed semalam. Rupiah kemungkinan menguat ke arah Rp 14.800, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.930 per dolar AS.
Inflasi konsumen AS periode Maret sebesar 0,1% secara bulanan dan 5% secara tahunan, lebih rendah 0,1 poin persentase dari perkiraan pasar. Inflasi ini turun dari bulan sebelunnya masih 6%. Inflasi inti, yang tidak menghitung kenaikan harga pangan dan energi, 0,4% secara bulanan dan 5,6% secara tahunan sesuai ekspektasi pasar.
"Data ini mendukung ekspektasi sementara pasar bahwa setelah kenaikan sekali lagi, Bank Sentral AS akan menahan suku bunga acuannya. Ekspektasi ini telah mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Kamis (13/4).
