Mematut Potensi India, Pasar Raksasa Gas Dunia

Sampe L. Purba
Oleh Sampe L. Purba
21 November 2017, 19:57
No image
Ilustrator: Betaria Sarulina
Pemanfaatan LNG di Indonesia

Terhadap gas pipa, asumsi yang dipakai adalah permintaan tinggi dari pengguna gas lain, seperti industri, pupuk dan petrokimia. Daya serap gas oleh industri nasional sangat sensitif dengan harga gas, ketersediaan infrastruktur, kompetisi dengan sumber energi primer lainnya, serta daya serap pasar terhadap produk akhirnya.  

Rata-rata penyerapan tahunan gas pipa dalam lima tahun terakhir sekitar  80%. Tahun 2017, selisih gas  yang tidak terserap dari kontrak yang telah dialokasikan untuk lifting minyak, pupuk, kelistrikan dan industri berkisar 700 BBTU/ hari.

Dari aspek pasokan, ada proyeksi sebagian besar gas dari Tangguh, Chevron IDD dan Masela, akan dialokasikan untuk kelistrikan, pupuk dan petrokimia. Namun, langkah-langkah konkrit pembangunan fasilitas petrokimia belum kelihatan, dan kemampuan serap gas untuk pupuk dan industri masih belum optimal.

Untuk gas yang dari Masela, misalnya. Salah satu alasan perubahan skenario pengembangan pemrosesan LNG dari pola offshore (lepas pantai) menjadi onshore (darat), adalah menganggap gas yang diproduksi bisa menjadi penggerak pembangunan kawasan Indonesia Timur, seperti pabrik pupuk, petrokimia dan lain-lain.

Padahal, persoalannya bukan sesederhana itu. Apa dan dimana kawasan ekonomi khusus yang akan dibangun? Bagaimana dengan penyediaan fasilitas pendukung? Pabrik apa dan siapa yang sudah berkomitmen memanfaatkannya dan berapa harganya?

Sebagai perbandingan, kilang Tangguh LNG di Papua juga di darat, tetapi tidak sedikitpun gas yang dapat diserap dan dimanfaatkan di pulau tersebut. Jadi, lagi-lagi persoalannya adalah, apakah sudah ada offtaker (pembeli), pengguna akhir dan fasilitas pendukung, seperti jalan, pelabuhan, kelistrikan, fasum dan lain-lain?  

Strategi pemasaran LNG ke India

Karena itu, Indonesia perlu menjajaki pasar gas nontradisional atau di luar Jepang, Korea, Taiwan dan Tiongkok. India adalah salah satu potensi pasar tersebut. Jarak yang relatif dekat dengan India, bahkan memiliki batas maritim dengan di lepas pantai Nicobar – Andaman – Aceh, akan memberikan manfaat  geostrategis.

Ada empat strategi pemasaran LNG yang dapat dijalankan. Pertama, SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) melakukan penilaian terhadap pasar India. Penasihat profesional dapat ditunjuk untuk membantu dalam menilai pasar tersebut.

Mereka akan bertugas memetakan potensi pasar, kesiapan infrastruktur setempat, model kontrak (commercial contract) yang lebih baik di India, kompetitor saat ini maupun ke depan, dan penjajakan ke pembeli potensial.

Kedua, sesuai dengan semangat pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 6 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan serta Harga Gas Bumi, Kementerian ESDM harus aktif berperan dibantu oleh SKK Migas.

Perlu ada koordinator tunggal, agar portofolio gas dari Indonesia memiliki posisi tawar yang lebih baik. Hal ini penting, karena Pertamina, PLN dan KKKS selama ini berjalan dan menjajaki pasar sendiri-sendiri. Akibatnya, gas dari Indonesia saling bersaing memperebutkan pangsa pasar yang sama.

Ketiga, pemerintah dan SKK Migas harus mendorong KKKS untuk tidak hanya berebut di pasar tradisional, atau memilih menjual kepada pedagang perantara/ portfolio player.

Keempat, untuk jangka pendek, sehubungan dengan potensi kargo-kargo yang tidak terserap di pasar domestik, fleksibilitas harus diberikan dalam pemasarannya, agar tidak menjadi distress cargo.

Halaman:
Sampe L. Purba
Sampe L. Purba
Praktisi Energi Global. Managing Partner SP-Consultant

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...