Era Mobil Listrik, Siapkah Kita?

Ade Febransyah
Oleh Ade Febransyah
24 September 2020, 07:30
Ade Febransyah
Ilustrator: Betaria Sarulina
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat saat acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).

Sumber daya alam, pengalaman produksi dan alih teknologi memberikan keunggulan komparatif dalam pengembangan EV. Didukung dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai menjadikan prospek pengembangan industri otomotif EV lokal doable/possible untuk dilakukan.

Pemerintah memainkan peran kunci sebagai penstimulasi bagi pengembangan mobil listrik di Tanah Air. Pemberian berbagai insentif seperti keringanan, pembebasan pajak dan biaya, kemudahan impor dan tarif, subsidi EV, keringanan tarif listrik pengisian EV termasuk pemberian insentif pembangunan infrastruktur pengisian baterai akan menjadi daya tarik dan pertimbangan bagi pemain lokal, juga konsumen, untuk beralih ke EV.

Indonesia memiliki populasi 273,9 juta jiwa, setara dengan 3,51 % dari total penduduk dunia dan merupakan populasi nomor empat terbesar dengan bonus demografi penduduk usia produktif yang lebih besar dibanding dengan penduduk usia tidak produktif. Menurut Kemenkominfo, pada 2030 Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi. Dengan potensi pasar yang besar dan tumbuh dengan cepat, Indonesia memiliki berbagai peluang yang menjanjikan setiap produsen di dunia untuk masuk ke pasar Indonesia.

Pada 2019 Indonesia tercatat sebagai pasar terbesar industri otomotif di Asia Tenggara dan menguasai 23.9 % total penjualan mobil setiap tahunnya di ASEAN. Pasar domestik yang besar dan berkembang pesat merupakan peluang dalam pengembangan EV, sekaligus menjadi tantangan bagi pemain lokal untuk dapat berperan juga bersaing dengan pemain global.

Diperlukan peran langsung pemerintah sebagai lompatan katak dan dukungan strategis yang berkesinambungan untuk pengembangan bisnis pemain lokal. Ini adalah untuk mempercepat difusi inovasi teknologi serta pembangunan kultur teknologi. Di antaranya dengan melakukan pembinaan jejaring inovasi yang kuat dengan seluruh pelaku industri, riset, pemasok teknologi, penyandang dana dalam mengembangkan teknologi inovasi EV di Indonesia.

Di era ekonomi sekarang yang serba digital, pelaku fintech juga bisa menjadi complementor yang dapat mempercepat difusi mobil listrik. Salah satu rintangan bagi masyarakat untuk memiliki mobil listrik adalah ketidakterjangkauan harga. Dan solusi inovatif dari pelaku fintech dapat menjawab problem ‘ownership’ ini. Masyarakat tidak harus membeli mobil listrik untuk dapat mengendarainya.

Solusi semacam ‘leasing’ bisa menjadi pilihan selama total cost of ownership mengendarai kendaraan bisa lebih murah ketimbang opsi memiliki dengan membeli. Penyedia layanan tranportasi berbasis aplikasi juga bisa menjadi complementor lainnya dalam ekosistem mobil listrik. Biaya energi dan perawatan yang jauh lebih murah ketimbang mobil ICE menjadi daya tarik penyedia platform layanan beralih ke mobil listrik. 

Local Heroes

Modal untuk menyiapkan ekosistem yang kuat bagi mobil listrik sudah ada di sini. Potensi permintaan besar di masyarakat, ketersediaan bahan baku untuk baterai mobil listrik, dan pengalaman menjadi pembuat di sepanjang rantai pasok mobil ICE menjelaskan kesiapan ekosistem mobil listrik. Ditambah lagi jika pemerintah benar-benar mampu menjadi penstimulasi lewat kebijakan yang berpihak bagi pengembangan ekosistem mobil listrik di tanah air.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah kehadiran mobil listrik, industri, dan ekosistemnya akan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan perekonomian nasional? Harus ada pemain lokal yang tampil sebagai pembuat mobil listrik dari dalam negeri.

MOBIL LISTRIK UMKM SMK MODEL
MOBIL LISTRIK UMKM SMK MODEL (ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.)

Bayangkan jika dalam ekosistem mobil listrik ini ada pemasok bahan baku dari Indonesia, juga penyedia teknologi baterai, pendesain, dan pabrikannya dengan merek Indonesia. Juga bayangkan jika dari rantai nilai mobil listrik tersebut menghidupkan pelaku-pelaku bisnis lokal lainnya. Inilah ekosistem mobil listrik yang diidamkan, yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan kemajuan perekonomian nasional.

Siapakah pemain lokal tersebut? Tentulah harus pelaku bisnis. Bisa perusahaan yang sudah mapan maupun startup pembuat. Syaratnya punya visi besar untuk menjadi pembuat kendaraan masa depan.

Bagi perusahaan yang sudah mapan, bisa belajar dari konglomerat kelas berat seperti Vingroup di Vietnam. Meskipun awalnya bukan pembuat mobil, namun dengan kekuatan finansialnya, segala kemampuan untuk menjadi pembuat secara perlahan dikuasai. Bagi startup pembuat, visi besar dari pendiri dan pengalamannya yang solid di bidang industri otomotif menjadi bekal untuk mendapatkan pendanaan. Inilah syarat untuk memulai bisnis membuat mobil listrik.

Di negara-negara pembuat, munculnya para pembuat tangguh memang tidak lepas dari kultur teknologi yang sudah kukuh terbentuk. Inilah terobosan yang harus dilakukan pembuat lokal di Tanah Air. Tanpa ada keberanian untuk menjadi pembuat, mustahil kultur teknologi terbentuk. Kultur teknologi, iklim berinovasi, sistem inovasi nasional apapun namanya tidak akan terwujud jika tidak ada perusahaan pembuat. Adakah yang demikian? Semoga ada dan sambutlah mereka. Our local heroes!

*Artikel ini kolaborasi Anto Broto dan Ade Febransyah, Workgroup on Strategic Policy and Decision Making, Prasetiya Mulya Business School

Halaman:
Ade Febransyah
Ade Febransyah
Guru Inovasi Prasetiya Mulya Business School

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...