Antisipasi Lonjakan Konsumsi Solar Saat Pemulihan Ekonomi

Komaidi Notonegoro
Oleh Komaidi Notonegoro
3 November 2021, 11:41
Komaidi Notonegoro
Ilustrator: Joshua Siringoringo | Katadata
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ratulangi, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/3/2020). PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah SPBU guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) dan menghimbau petugas yang berjaga agar menerapkan "phisical distancing" atau menjaga jarak saat melayani pelanggan.

Data yang ada menujukkan bahwa konsumsi BBM jenis Solar pada 2021 naik signifikan. Setelah tercatat menurun sangat signifikan pada Mei 2020, sejak Agustus 2021 konsumsi Solar kembali pada level 45-47 ribu kilo liter per hari. Volume konsumsi tersebut setara dengan konsumsi Solar pada periode sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Sejalan dengan ekonomi yang diproyeksikan meningkat sekitar 4-5 % year on year pada Q3-2021, konsumsi Solar kemungkinan meningkat lagi. Saat ini konsumsi Solar untuk ritel dan industri dilaporkan naik signifikan. Konsumsi Solar sektor ritel naik 8 % dan industri naik 41 %. Khusus konsumsi Solar oleh industri pertambangan melonjak 48 % dan industri perkebunan naik sekitar 12 %.

Berdasarkan data historis, konsumsi BBM termasuk Solar pada periode Oktober, November, dan Desember tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan lain untuk setiap tahunnya. Menjelang akhir tahun, umumnya kegiatan mobilitas masyarakat dan distribusi barang dan jasa memang meningkat. Karena itu, kebutuhan BBM untuk kegiatan tersebut pun naik.

Mencermati kondisi eksisting dan perkembangan yang ada, hampir dapat dipastikan konsumsi BBM termasuk Solar pada akhir 2021 akan meningkat. Karena itu, perencanaan dan pengaturan kuota BBM perlu dilakukan dengan lebih baik lagi untuk meminimalkan potensi kekosongan stok BBM pada sejumlah SPBU seperti yang diberitakan dalam beberapa waktu terakhir.

Pusat kegiatan yang berpotensi menjadi konsentrasi konsumsi BBM perlu diantisipasi. Misalnya, perlu menambah jumlah stok BBM yang lebih tinggi dibandingkan kondisi normal pada jalur distribusi barang dan jasa, wilayah yang menjadi basis produksi barang dan jasa, dan wilayah-wilayah yang akan menjadi basis berkumpulnya dan mobilitas masyarakat.  

Secara teknis, para stakeholder pengambil kebijakan perlu memberikan perhatian lebih untuk stok Solar pada SPBU-SPBU di Jalur Pantura, jalur pelabuhan, area dan wilayah sekitar pertambangan, perkebunan, dan wilayah sekitar dan lokasi wisata. Ini lokasi-lokasi yang kemungkinan kembali menjadi pusat konsentrasi dan mobilitas masyarakat seiring keberhasilan pemerintah menangani Covid-19.

Untuk kepentingan optimalisasi dan efisiensi, para pengambil kebijakan dapat mempertimbangkan untuk dapat menggeser stok BBM di SPBU-SPBU yang tidak terserap kepada SPBU-SPBU yang berpotensi mengalami kekosongan stok akibat meningkat permintaan. Karena itu menjadi penting untuk kemudian tidak diberlakukan kebijakan kuota BBM yang dikunci pada level SPBU, tetapi kuota BBM ditetapkan pada level wilayah.

Dengan menetapkan kuota BBM pada level wilayah, masih memungkinkan terjadi fleksibilitas untuk melakukan redistribusi kuota jika terjadi deviasi antara perencanaan dan realisasi pada masing-masing SPBU. Sehingga jika terdapat kekosongan stok atau kelangkaan BBM pada SPBU tertentu, misalnya, akan lebih mudah dan sederhana di dalam penanganan dan penyelesaiannya.

Halaman:
Komaidi Notonegoro
Komaidi Notonegoro
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...