Harapan dan Sisi yang Mengkhawatirkan Ekonomi di 2022

Juky Mariska
Oleh Juky Mariska
21 Januari 2022, 08:45
Juky Mariska
Katadata/Ilustrasi: Joshua Siringo-Ringo
Executive Vice President, Wealth Management Head, Bank OCBC NISP

Dengan sejumlah perbaikan pada sisi fundamental, ekonomi diperkirakan melanjutkan kenaikan di 2022 di kisaran 5 hingga 5,5 persen.

Dalam rangka mempertahankan momentum pemulihan ekonomi sambil tetap mendorong pertumbuhan ekonomi yang independen secara bertahap, pemerintah menganggarkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 414,1 triliun di 2022. Angka ini turun dibandingkan 2021 yaitu Rp 744,7 triliun. Stimulus PEN ini mencakup dukungan pada sektor kesehatan termasuk perawatan Covid-19 yang bekerja sama dengan BPJS, juga pada sektor perlindungan masyarakat termasuk program sembako, serta bantuan langsung tunai bagi masyarakat yang tidak mampu.

Dari sisi fiskal, pemerintah bersama dengan Bank Indonesia akan melanjutkan skema burden sharing di 2022 ini. Burden sharing adalah bentuk kerja sama antara pemerintah dan BI, di mana BI bertindak sebagai stand-by buyer dari penjualan SBN melalui mekanisme pasar.

Nilai Burden sharing di 2022 sebesar Rp 224 triliun, meningkat dibandingkan 2021 di Rp 215 triliun. Selain untuk memastikan kelanjutan pendanaan anggaran untuk pandemi, burden sharing akan mendukung kestabilan pasar obligasi, dengan potensi kenaikan inflasi yang lebih cepat dan rencana tapering off dari Amerika Serikat.

Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, yang sebelumnya memutuskan untuk mengurangi stimulus atau tapering sebesar US$ 15 miliar per bulan, menambah laju pengurangan menjadi US$ 30 miliar. Hal ini untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi sembari menahan laju inflasi.

Dengan demikian, program pengurangan stimulus atau tapering ini diperkirakan selesai di Maret 2022. Hal ini mengakibatkan sejumlah kekhawatiran dari para pelaku pasar bahwa Fed akan mulai menaikkan suku bunga di bulan itu. Survei analis Bloomberg mengemukakan probabilitas sebesar 66 % akan kenaikan suku bunga pertama di bulan Maret 2022. Angka ini merupakan probabilitas kenaikan suku bunga tertinggi di 2022.

Maka dari itu, seiring dengan pemulihan ekonomi domestik, kelas aset seperti saham akan memiliki prospek lebih baik di 2022, didukung oleh katalis positif seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Peningkatan laba korporasi di 2022 serta rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) oleh sejumlah perusahaan akan mendukung kinerja bursa saham domestik di 2022.

Perusahaan e-commerce seperti GoTo dan Traveloka akan turut melantai di bursa tahun ini. Sehingga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada di level 7.200 hingga 7.400 di 2022.

Kelas aset obligasi berpotensi mengalami sedikit tekanan akibat ekspektasi kenaikan laju inflasi dan suku bunga yang sedikit lebih tinggi di 2022. Namun investor yang memiliki jangka waktu menengah hingga panjang dapat fokus pada pendapatan kupon dan mengelola durasi obligasi sehingga risiko penurunan dapat lebih diminimalkan.

Bagi Anda yang sedang merencanakan investasi, pastikan untuk mengetahui profil risiko Anda sebelum berinvestasi. Anda juga dapat mengoptimalkan return dan mengendalikan risiko dengan melakukan strategi investasi seperti alokasi aset dalam portfolio keuangan, diversifikasi hingga investasi secara bertahap, yang seringkali disebut dollar cost averaging.

Membuat keputusan investasi di tengah pandemi tentunya tidak mudah, apalagi jika mulai berinvestasi dengan cara tradisional, di mana kita perlu datang mengunjungi bank terdekat atau membutuhkan proses tatap muka secara langsung. Namun dengan kemajuan teknologi, tentunya hal ini semakin dipermudah.

Tentunya, investor juga perlu memilih bank dengan reputasi dan kredibilitas yang baik, yang juga diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pertimbangkan untuk berinvestasi melalui bank yang dapat menyediakan layanan investasi terintegrasi dengan transaksi keuangan harian untuk memudahkan transaksi pembelian investasi yang dipilih.

Halaman:
Juky Mariska
Juky Mariska
Wealth Management Head

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...