Agenda Baru Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Kemakmuran Bangsa

Prof Abdul Mongid
Oleh Prof Abdul Mongid
12 November 2022, 12:45
Prof Abdul Mongid
Ilustrator: Joshua Siringo Ringo | Katadata
Guru Besar STIE Perbanas Surabaya

Ke depan, OJK dan industri keuangan perlu fokus kepada literasi keuangan untuk memberi kaum muda bekal pengetahun sehingga bisa menjadi dasar untuk menciptakan kemakmuran bangsa. Literasi dan inklusi keuangan harus dapat membantu masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi keluar dari jerat kemiskinan melalui pemahaman mengelola dan berperilaku keuangan yang bijaksana.

Artinya, kita wajib terus mendorong literasi dan inklusi keuangan karena dunia keuangan telah berubah drastis. Kita harus mendorong semua level masyarakat berdiskusi tentang uang dan literasi keuangan.

Perlu memahami bagaimana sistem keuangan bekerja, bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan mereka, dan bagaimana mereka dapat membuat keputusan keuangan yang tepat untuk mereka. Kita harus memberdayakan masyarakat sehingga mereka tahu cara mengatur keuangan. Semakin dini membangun kesadaran finansial, semakin baik.

Hasil SNLIK 2022 menunjukan adanya selisih yang jauh antara tingkat literasi masyarakat dan inklusi keuangan. Literasi adalah indikator tingkat pemahaman masyarakat mengenai produk-produk serta macam macam jasa keuangan.

Sementara inklusi keuangan merupakan indikator penggunaan atau tingkat akses masyarakat terhadap produk maupun jasa keuangan. Artinya hampir separo pengguna jasa keuangan sebenarnya tidak memiliki pemahaman memadai tentang apa yang mereka gunakan. Ini agenda utama yang perlu diselesaikan.

Tentu saja literasi keuangan saja tidak akan menyelesaikan masalah. Literasi memang berfokus pada pengetahuan dan perilaku keuangan yang sehat serta perlindungan konsumen.

Namun target mikro ini akan membawa dampak besar pada kesejahteraan individu yang secara agregat akan membawa pada kesejahteraan bersama. Makanya literasi dan inklusi hanya akan sukses dan berjalan baik ketika didukung oleh sistem dan lembaga keuangan diatur dan diawasi dengan baik dan adil.

Kita menyadari aktivitas terkait keuangan adalah darah kehidupan dari beroperasinya siklus kegiatan ekonomi. Karena itu sektor keuangan harus menyadari perannya dalam pembangunan dan menciptakan kemakmuran.

Perlu diingat, sebagian penduduk hidup dalam kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada 2022 mencapai 26 juta orang lebih atau setara hampir 10 % penduduk Indonesia. Yang membuat tantangan makin berat adalah mayoritas yaitu 51 % rumah tangga miskin di Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

Agenda besar adalah untuk memastikan peluang pertumbuhan kemakmuran bagi semua. Inklusi keuangan memiliki potensi untuk membawa masyarakat miskin untuk meningkatkan pendapatan sehingga mendorong pembangunan dan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perekonomian nasional.

Kurangnya kesadaran dan hambatan budaya telah menghalangi masyarakat miskin untuk mengakses dan memanfaatkan berbagai inisiatif inklusi keuangan. Ini harus dihentikan. Perlu perubahan besar dalam kampanye literasi keuangan agar bisa masuk ke golongan masyarakat miskin yang biasanya memiliki sub-kultur tersendiri.

Literasi dan inklusi keuangan akan memberi orang miskin akses yang lebih besar ke layanan keuangan. Sehingga, secara langsung memberi pilihan mereka dalam pemanfaatan sumber daya dan produk jasa keuangan.

Perlu kesadaran semua pihak bahwa mewujudkan literasi dan inklusi keuangan adalah target antara bukan tujuan (goal). Studi membuktikan jalan paling cepat adalah dengan mendorong literasi keuangan untuk mempromosikan inklusi keuangan.

Selain itu, catatan pentingnya yaitu semua upaya komponen bangsa dalam mendorong lietrasi dan inklusi keuangan harus diarahkan untuk tujuan (goal) meningkatkan kemandirian ekonomi dan daya saing bangsa.

Halaman:
Prof Abdul Mongid
Prof Abdul Mongid
Guru Besar STIE Perbanas Surabaya

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke opini@katadata.co.id disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...