Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida, pandemi corona yang menekan perusahaan properti berdampak serah terima sejumlah proyek perumahan terlambat. Namun, dia mengatakan pengembang tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan perumahannya.

Dia menyebut beberapa proyek residensial yang tetap serah terima di tengah pandemi corona. "Memang ada keterlambatan, tapi tidak akan lama. Semua akan selesai, pasti akan dibangun," ujar Totok kepada katadata.co.id pada Sabtu (12/9).

Bagi konsumen yang mengalami keterlambatan serah terima dapat mengadukannya kepada REI di provinsi masing-masing. REI akan membantu berkomunikasi dengan pihak pengembang dan mencari jalan keluar untuk konsumen.

Untuk menghindari pengembang nakal, Totok menyarankan konsumen agar tak tergiur promo berupa cicilan tanpa bunga, tanpa biaya, dan berbagai promo lainnya yang tak masuk akal. Resep aman dari penipuan yakni dengan detail memeriksa surat kepemilikan tanah pengembang.

"Periksa lahannya sudah lunas atau belum, lokasinya bagaimana, jika sudah datanya lengkap, silakan (membeli properti)," ujarnya.

Lipsus Properti 1
(Adi Maulana Ibrahim|Katadata)

Berdasarkan laporan DPD REI Jawa Barat, terdapat beberapa proyek properti di Jawa Barat yang dihentikan. Proyek-proyek tersebut mengalami perlambatan sebelum adanya virus Corona dan setelah pandemic membuat mereka menghentikan kontruksi.

Saat ini lebih dari 50% anggota REI Jawa Barat mengajukan restrukturisasi utang ke perbankan karena telah jatuh tempo. Mereka meminta penghentian pembayaran bunga atau pokok karena saat ini mereka tak mendapatkan pemasukan.

Ketua Umum Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himppera) Endang Kawidjaja mengakui ada  beberapa proyek properti mangkrak kala pandemi. Terutama untuk proyek residensial komersil.

Penyebabnya mereka tidak mendapatkan pendanaan dari bank seiring bank memperketat pendanaan selama pandemi. "Bank itu hanya berikan kredit konstruksi kepada orang-orang yang 90% bisa survive. Bank sangat hati-hati," ujar Endang.

Bank memperketat pendanaan tak hanya untuk kucuran dana untuk konstruksi, namun juga KPR. Akibatnya arus kas perusahaan pengembang pun terganggu.

Head of Research Savils Indonesa Anton Sitorus memberi tips buat konsumen mengurangi risiko dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian. Anton menyarankan pembeli untuk mencari rumah yang sudah jadi.

"Jangan cari yang masih rencana atau gambar. Ambil proyek-proyek yang sudah selesai tapi belum laku, yang ready stock," ujar Anton.

Selain itu, Anton mengingatkan pembeli properti saat ini memiliki posisi yang kuat dibandingkan pengembang. Oleh karena itu konsumen dapat menuntut diskon tambahan. Para pengembang memang memberikan banyak diskon agar proyek yang dipasarkan dapat diserap pembeli.

Harga Sewa Apartemen Tertekan Pandemi
Harga Sewa Apartemen Tertekan Pandemi (Katadata)

Halaman:
Reporter: Febrina Ratna Iskana, Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement