Pandemi telah membuat budaya transaksi masyarakat bergeser ke arah digital. Menurut Aviliani, lambat laun masyarakat sudah mulai meninggalkan kartu kredit dan kartu debit yang dikeluarkan perbankan.

Masyarakat lebih senang menggunakan dompet digital ketimbang kartu debit. Kartu kredit pun mulai banyak ditinggalkan, seiring menjamurnya fintech yang menawarkan pinjaman dengan mudah. Fintech pembayaran pun sudah mulai marak masuk ke transaksi offline dengan menggunakan kode QR.

Di era digital, banyak perusahaan fintech dapat menyediakan semua layanan yang sama seperti bank ritel melalui platform Internet dan aplikasi smartphone. Kartu debit digantikan dengan dompet digital, seperti Gopay, Shopeepay, Ovo, dan Dana.

Fintech pembayaran juga sudah banyak yang mengeluarkan fitur cicilan dan bayar belakangan (pay later), yang bisa menggantikan kartu kredit. Fintech peer-to-peer atau pinjam meminjam, seperti investree, dan Modalku bisa menggantikan layanan kredit tanpa agunan (KTA) perbankan.

Layanan fintech lebih mudah diakses oleh masyarakat. Semua transaksi dan pendaftaran dilakukan secara online. Fintech juga menawarkan banyak promo yang membuat konsumen tertarik. Di sisi lain, Fintech bisa menang dari bank, karena lebih efisien.

Hasil survei Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) bertajuk 'Persepsi Pasar Indonesia Terhadap Pemanfaatan Fitur Pembayaran Paylater', menunjukkan fitur paylater lebih diminati masyarakat. Sekitar 77,20% dari total 2.000 responden menyatakan akses paylater lebih mudah dibandingkan kartu kredit.

Sebanyak 60,5% sepakat kemudahan permohonan pengajuan kredit jadi keunggulan utama. Keunggulan fitur pay later lain yang diungkap dalam survei tersebut adalah batas transaksi minimal yang kecil. Pengguna juga bisa menetapkan batas limit transaksi belanja bulanannya. Kemudian tidak ada biaya admin jika tak digunakan dan bisa berhenti sewaktu-waktu dengan mudah secara online.

Kolaborasi Bank dengan Fintech

Era digital memaksa perbankan untuk memperkuat teknologi dalam layanannya, agar bisa menjaring nasabah lebih luas dan efisien. Namun, untuk melakukan ini bank harus mengeluarkan investasi lebih besar.

Masalahnya, teknologi terus berkembang. Makanya, kata Aviliani, etimbang mengeluarkan investasi besar, perbankan lebih baik menggandeng fintech. “Sekarang era-nya kolaborasi perbankan dengan fintech,” kata Aviliani.

Karena bisnis ini sudah banyak dimanfaatkan fintech, makanya saat ini banyak perbankan yang mulai berkolaborasi dengan perusahaan tersebut hingga membentuk bank digital.  

Salah satunya kolaborasi perusahaan PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) milik Gojek dengan Bank Jago. Asal tahu saja, Gojek pada akhir tahun 2020 lalu memang telah membeli 22% saham Bank Jago.

Bank Jago juga disiapkan untuk menjadi bank digital dengan mengeluarkan aplikasi Jago. Kabarnya, Bank Jago juga akan mengakuisisi perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).

Bank Kesejahteraan Ekonomi juga kemungkinan akan berkolaborasi dengan Shopeepay. Baru-baru ini Bank Kesejahteraan Ekonomi mengubah nama menjadi SEA Bank dan akan menjadi bank digital. Perubahan nama ini dikarenakan bank tersebut telah resmi diakuisisi induk Shopee, SEA Group tahun lalu.

PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) yang sempat disebut-sebut punya rencana kolaborasi dengan PT Visioner Internasional, pemilik dompet digital OVO. Kabarnya, Grab yang memegang saham OVO tengah melirik bank tersebut. Setelah diakuisisi, Bank Capital juga akan dijadikan bank digital.

Sementara raksasa perbankan Tanah Air PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan memperkenalkan anak usaha yang menjalankan bisnis bank digital secara penuh melalui PT Bank BCA Digital.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan anak perusahaan ini disiapkan khusus untuk menggarap segmen milenial yang disebut digital savvy. “Pertama, kami akan kembangkan di sisi funding (penghimpunan dana) dan payment (pembayaran) sebagai dasarnya. Lalu baru ke melakukan lending (kredit/pinjaman)," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement