4. Kerentanan atau vulnerability

Capres harus perhatikan cawapres yang rentan secara hukum, politik, hingga narasi yang berpotensi menggerus elektabilitas dirinya. Dari pandangan Umam, cawapres tidak menjadi penentu utama kemenangan capres, karena ini adalah pemilihan preidensial. “

Yang menjadi selling point itu bukan cawapres, tapi capres. Namun kalau capres salah memilih cawapres, itu bisa menggeret namanya ke bawah,” ujarnya. 

Survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC) beberapa waktu lalu menunjukkan mayoritas atau 69,6% responden Indonesia mengharapkan karakter capres dan cawapres yang merakyat. Terlihat pada grafik Databoks di atas, banyak juga responden yang berharap pemimpin Indonesia berikutnya berkarakter cerdas atau pintar.

Selain itu, karakter capres dan cawapres yang diharapkan masyarakat adalah memiliki kinerja yang sudah terbukti (63,8%), tegas (50,1%), religius (30,7%), dan santun (16,8%).

Survei tersebut juga menunjukkan, ada sejumlah masalah prioritas yang yang harus dibenahi pemerintah dan DPR baru. Di antaranya pertumbuhan ekonomi (68,7%), pengangguran (54,3%), inflasi (29,8%), stabilitas harga BBM (25,5%), dan kesiapan industri digital (21,7%).

Silaturahmi partai koalisi pemerintah
Silaturahmi partai koalisi pemerintah (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz)
 

Ramainya “Orang” Jokowi di Bursa Cawapres

Dari sisi elektabilitas, Ridwan Kamil memimpin baik dari survei Indikator Politik dan Lembaga Survei Indonesia. Dalam survei LSI, elektabilitas Gubernur Jawa Barat ini mencapai 19,5%, diikuti Sandiaga Salahudin Uno 14,4%, dan Agus Harimurti Yudhoyono 11,6%. Menteri BUMN Erick Thohir berada di posisi keempat dengan elektabilitas 10,5% dan Khofifah Indar Parawansa di nilai 6,8%.

Elektabilitas Ridwan Kamil, yang kini menjadi kader Golkar, lebih tinggi di survei Indikator Politik, yakni senilai 22,5%. Berbeda dengan LSI, posisi kedua dipegang oleh Erick Thohir dengan elektabilitas 17,3%. Kedua calon ini mengalami perubahan yang signifikan dalam sebulan terakhir. Menilik data Indikator Politik, elektabilitas Ridwan Kamil turun dari 29,4% pada Maret, sementara Erick terbang jauh dari elektabilitas Maret lalu senilai 11,3%. 

Berikut dinamika elektabilitas lima nama calon wakil presiden setengah tahun terakhir, dirangkum oleh Indikator Politik:

Survei Indikator Politik juga menunjukkan 34,9% responden menilai Ridwan Kamil cocok dipasangkan sebagai wakil presiden Ganjar Pranowo. Angka ini unggul dibanding simulasi pasangan lainnya, Anies Baswedan-AHY (23,3%) dan Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa (31,4%).

Kendati demikian, nama Ridwan Kamil tidak menjadi top of mind dari pengamat politik. Dari segi ideologis, Ujang Komarudin pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia menilai Ganjar butuh pasangan wapres yang kuat di basis pemilih muslim dengan elektabilitas tinggi.

Salah satu nama yang sesuai dengan kriteria ini adalah Sandiaga Uno. ”Tapi jangan lupa Erick Thohir  representasi dari NU. Mungkin dia bisa mendampingi Ganjar. Itulah saingannya Sandiaga Uno,” kata Ujang.

Sebelumnya, Sandiaga Uno sudah keluar dari  Gerindra untuk bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan. Menurut Ujang, langkah ini diambil Sandi karena ingin masuk ke bursa cawapres. Bila Sandi tetap di Gerindra, ia tidak mungkin menjadi masuk bursa calon wakil presiden lantaran partai itu sudah mengusung Prabowo. 

Senada dengan Ujang, Umam menyatakan Prabowo bisa menggandeng Muhaimin Iskandar dari PKB untuk menggaet umat NU di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menimbang Pemilu dua periode terakhir, Prabowo memang kekurangan kantong suara di dua provinsi itu.

Di balik dua nama capres yang sudah mulai menjajaki banyak tokoh sebagai cawapres, Anies justru tertekan. Bawono menilai pilihan bagi Anies lebih terbatas dibanding Ganjar dan Prabowo. Berbagai nama cawapres potensial berada di lingkaran Jokowi, sementara Anies menempatkan dirinya sebagai pihak oposisi. 

Secara elektoral, nama Khofifah bisa menopang Anies di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, Gubernur Jawa Timur ini adalah bagian dari pemerintahan jokowi. “Pilihan terakhir bagi Anies adalah AHY, orang yang benar-benar di luar pemerintahan Jokowi,” ujar Bawono.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement