• Sejumlah kelompok meyakini deklarasi dukungan PAN, Golkar dan PKB tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo.
  • Prabowo membantah ada faktor Jokowi di balik dukungan tambahan yang ia terima.
  • Ganjar Pranowo tetap meyakini ada dukungan Jokowi di balik pencalonannya.

Tiga partai yang tergabung dalam pemerintahan yaitu Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa resmi mengusung Prabowo Subianto menjadi calon presiden pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Deklarasi dari ketiga partai membuat Prabowo yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra melenggang menuju pilpres. 

Ditambah dukungan dari Gerindra dan Partai Bulan Bintang, hingga hari ini Prabowo telah mengantongi dukungan dari lima partai dengan total suara pada pemilu 2019 sebanyak 44,2%. Adapun pada pemilu sebelumnya Golkar meraup 12,31% suara, Gerindra 12,57% suara, PKB 9,69% suara, PAN 8,84% suara, dan PBB sebanyak 0,79% suara. 

Sejumlah kelompok meyakini deklarasi dukungan PAN, Golkar dan PKB tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo. Pengamat politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo menyebut peran PAN dan Golkar berkemungkinan mendapat arahan untuk mendukung Prabowo. 

"Saya kira kemungkinan telah ada pembicaraan yang melibatkan peran Pak Jokowi di balik keputusan itu," kata Sukowi seperti dikutip dari Antara  (14/8). 

Sukowi menjelaskan melihat komposisi dukungan yang ada sekarang, partai pengusung Prabowo memiliki suara dominan dibanding pendukung Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ia menyebut mengalirnya dukungan untuk Prabowo disebabkan sikap PAN dan Golkar yang menginginkan kemenangan di Pilpres. 

Senada dengan Sukowi, dosen politik dari Universitas Jember Hermanto Rohman mengatakan peran Jokowi di balik dukungan PAN dan Golkar sudah terlihat sejak lama. Sebelum menetapkan dukungan politikus PAN dan Golkar menurut Hermanto sudah berkali-kali menyatakan sikap mendukung pilihan Jokowi di pilpres. 

"Sedari awal sudah bisa diprediksi bahwa pilihan politik Partai Golkar dan PAN tidak akan lepas dari pengaruh Jokowi," kata Hermanto. 

Menurut dia selain karena kedua parpol sebagai partai pendukung pemerintahan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga merupakan tim ekonomi di kabinet Jokowi - Ma’ruf Amin yang dekat dengan Jokowi. Ia menilai secara rasional dibandingkan figur lainnya, Prabowo memiliki nilai plus yaitu sudah mampu melewati "kaderisasi" dalam memahami permasalahan internasional di era kepemimpinan Jokowi.

Ia mengatakan pidato pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menyampaikan dukungannya terhadap Prabowo sangat kuat menyiratkan bahwa kepemimpinan Jokowi harus dilanjutkan oleh sosok yang teruji. Di sisi lain ia menilai PAN, Golkar dan PKB tidak mengincar posisi cawapres tetapi lebih pada keinginan untuk tetap masuk dalam tim ekonomi di pemerintahan. 

"Golkar dan PAN memiliki kader-kader yang mumpuni di bidang ekonomi, sehingga kemungkinan sudah ada opsi mengarah kesana yang sudah disiapkan dan tentunya king maker-nya koalisi itu adalah Jokowi," ucap Hermanto.

Ihwal kuatnya peran Jokowi di balik dukungan PAN dan Golkar ke Prabowo sebelumnya sudah diisyaratkan oleh Zulkifli Hasan. Dalam wawancara khusus dengan media Zulkifli mengatakan menempat Jokowi sebagai kiblat politik lantaran telah terbukti berhasil dalam politik mulai dari menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga terpilih menjadi Presiden 2 periode. 

"Saya ini sederhana, saya ikut Pak Jokowi saja," ungkap Zulkifli seperti dikutip dari diskusi A1 Kumparan  yang dikutip Senin (14/8). 

Sedangkan Airlangga mengatakan dukungan diberikan pada Prabowo lantaran Menteri Pertahanan tersebut tak dapat dipisahkan dengan partai berlogo pohon beringin itu. Sebelum mendirikan Gerindra, Prabowo merupakan politikus Golkar yang menurut Airlangga memiliki dedikasi yang kuat. 

Halaman:
Reporter: Antara, Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement