Kami Mau Seluruh Layanan Bank Ada dalam Ponsel

Martha Ruth Thertina
11 September 2017, 17:35
Leonardo Koesmanto
Katadata | Donang Wahyu
Leonardo Koesmanto, Head of Digital Banking DBS Indonesia.

Kami tidak menutup kemungkinan mengarah seperti itu. Tapi kami rasa kami sendiri punya resource (sumber daya) yang cukup baik dalam hal ini. Kami juga sudah pionir makanya tahun lalu kami dapat The World Best Digital Bank (bank digital terbaik di dunia) dari Euro Money karena sudah tech savvy.

Jadi kami tidak perlu (modal ventura). Bukan tidak perlu, kami tidak terlalu banyak coba sih lihat ada (fintech) apa, ada apa, karena di dalam sendiri aktivitasnya sudah banyak.

Berapa besar investasi untuk layanan digital di Indonesia?

Kalau investasi saya tidak bisa sampaikan. Karena ini bank wide (keseluruhan jaringan bank) tidak cuma di kami saja.

Ada kendala regulasi ketika mengembangkan layanan digital di Indonesia?

Saya lihat sekarang malah regulator sangat suportif untuk digitalisasi. Untuk perbankan maupun fintech, regulator sangat terbuka. Jadi, kami juga menyambut positif.

Perlu ada regulasi tambahan untuk bisa membantu perbankan mendorong layanan digitalnya?

Saya malah berpikir regulasi perbankan yang baru-baru ini keluar sangat paralel dengan apa yang kami lakukan terkait KYC (Know Your Customer/pengenalan nasabah), yaitu biometric (metode untuk mengenali orang melalui ciri-ciri fisik, karakter dan prilaku, misalnya sidik jari, retina, dan lainnya). Jadi untuk menjadi customer, supaya lebih secure (aman) maka menggunakan e-KTP dengan finger print (sidik jari). Tidak bisa orang lain titip bukakan (rekening). Jadi kami tahu persis dia siapa.

Jadi, untuk buka rekening Digibank tetap harus bertemu?

Saat ini kami masih mengikuti ketentuan yang harus bertemu. Padahal dengan peraturan yang terakhir ini, aturan baru, kalau menggunakan biometric kami sudah tidak perlu untuk face to face (secara langsung) lagi. Ke depan, pasti kami akan melihat dampaknya bagaimana karena kami lihat dari segi security (keamanan) juga.

Bagaimana dengan meningkatnya risiko keamanan akibat layanan digital?

Risiko pasti ada, (misalnya) cyber crime,  tapi kebanyakan secara teknis keamanan dari teknologi itu lebih tinggi. Selalu ada virus ada antivirus. Selalu begitu. Kami selalu memperbarui security (keamanan) dengan teknologi yang di-monitor terus.

Cuma biasanya kalau ada kejadian fraud (kejahatan perbankan) itu asalnya dari social engineering, jadi bukan teknologinya. Jadi pengetahuan nasabah untuk memproteksi datanya, password-nya. Kami juga selalu melakukan edukasi terus-menerus tentang security.

Bagaimana Anda melihat tren layanan digital perbankan lima tahun ke depan?

Kalau dari sudut pandang kami, melihatnya perbankan akan semakin tidak kelihatan. Maksudnya begini, kalau dulu saya mau ke bank. Kalau ke depan, saya ngebank, melakukan kegiatan, jadi tidak pergi ke suatu tempat. Bank is not somewhere you go. Seperti nanti saya nge-WA (Whatsapp). Jadi itu bisa dilakukan secara cepat.

Berapa target nasabah Digibank di Indonesia?

Saya harus lihat kesan setelah launching. Nanti baru kami lihat, sebulan baru kami tahu ini seperti apa. Saat ini kami luncurkan di Jabodetabek dulu, ini untuk melihat animo masyarakat dulu. Untuk tahu apa yang mereka sukai dan kami dapat input, baru setelah itu ke luar Jabodetabek.

Apakah kehadiran Digibank akan membuat bank lebih efisien dari segi biaya?

Efisien iya, karena kami tidak perlu orang yang banyak, cabang yang banyak, tidak perlu sales agent yang banyak maka kami passing (menyalurkan) saving cost (biaya yang dihemat) ke customer. Jadi, salah satu penawaran kami (untuk customer Digibank) adalah, bunga 3% dari rupiah pertama.

Biasanya bunga tinggi kalau minimum tabungannya Rp 10 juta, Rp 20 juta, dan ada dendanya kalau di bawah. Kami tidak, taruh Rp 500 ribu atau Rp 100 ribu ya sudah dapat bunga tinggi. Transfer ke mana saja gratis karena cost structure (struktur biaya) bisa ditekan.

Kami juga tidak perlu ATM yang banyak. Daripada kami beli 1.000 ATM, ATM harus bayar di mall, kan semua ada cost, ada orang yang isi uangnya, lebih baik saya gratiskan customer pakai ATM bank mana saja.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...