Butuh Waktu Panjang Bisnis Retail Kembali Normal

Pingit Aria
20 September 2020, 10:00
Handaka Santosa
Katadata
Handaka Santosa, Presiden Direktur PT Panen Lestari Internusa.

Para supplier di department store juga tak semuanya pengusaha besar. Di Alun-Alun Indonesia itu kebanyakan supplier-nya UKM, tetapi dikemas sedemikian rupa hingga produknya menarik bagi turis.

Pada April lalu, SOGO meluncurkan fitur Click & Shop, bagaimana respons pengguna? Apakah saja strategi di masa pandemi?

Baik, penggunanya cukup banyak. Kami kan ada SOGO Privilege Card, kemudian MAP Club, itu yang kami dorong terus dengan memberikan promosi.

Kami melakukan segala cara untuk meningkatkan penjualan. Selain Click & Shop melalui WhatsApp, kami melayani juga pembelian drive thru, mobil ke lobi dan kami antar belanjaannya. Kami buka juga di marketplace, ada MAPemall, Tokopedia, Blibli dan Lazada.

Kami juga akan memberikan promo akhir tahun, baik online maupun offline. Kami pasti menginformasikannya lewat sosial media.

Dampak pandemi ke bisnis retail sangat besar, yang terlihat dari kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) sebagai induknya SOGO. Pada semester I 2020, MAPI rugi Rp 407,93 miliar, padahal periode sama tahun sebelumnya laba Rp 499 miliar. 

Kita semua tahu, ketika semua mal-mal ditutup selama PSBB itu tidak apa penjualan. Saat itu kami masih membayar karyawan. Tidak mungkin toko baru tutup sebulan, lalu karyawan langsung di-PHK.

Di SOGO sendiri karyawan kami hampir 10 ribu dan belum ada PHK, meski ada yang dirumahkan. Jadi kami masih bersyukur pengetatannya tidak seperti April lalu, sehingga kami masih bisa bertahan.

Artinya, selama itu kami masih membayar gaji, iuran BPJS, dan biaya-biaya lain. Sedangkan waktu itu tidak ada pemasukan, tidak ada profit, tidak ada margin. Ini yang membuat perusahaan sulit mencapai kinerja yang diharapkan.

Kami tidak bicara soal target tahun ini, mengejar penjualan tahun lalu saja sulit. Sekarang sudah pertengahan September, tapi rata-rata penjualan masih sekitar 50% dari tahun lalu.

PSBB Jakarta Jilid 2
PSBB Jakarta Jilid 2 (Adi Maulana Ibrahim|Katadata)

Apakah kondisi ini cukup mewakili retail dan pusat belanja secara keseluruhan?

Masih ada yang di atas itu, ada juga yang kurang. Di Bali misalnya, meski tidak ada lockdown tetapi kunjungan ke pusat belanjanya hanya 10% karena tidak ada turis. Itu akan memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.

Sekarang pun kita bisa lihat di mal-mal sudah ada merchant yang tutup, ada supplier yang tidak lagi bisa memasok ke department store. Ini tidak bisa dipungkiri karena kondisi keuangan setiap perusahaan berbeda-beda.

Bagaimana dengan insentif dari pemerintah untuk pelaku usaha?

Insentif itu memang perlu, setidaknya untuk bertahan, agar tidak terjadi PHK. Di satu sisi, ada insentif dari pemerintah, seperti pajak penghasilan dan keringanan iuran BPJS Ketenagakerjaan.

Di sisi lain, di Jakarta terutama, pajak parkir dan reklame pekan lalu justru dinaikkan. Dalam situasi pandemi seperti ini, parkir kenapa dinaikkan? Seluruh dunia juga tahu, swasta perlu relaksasi.

Perkiraan Anda, kapan kondisi ini akan kembali normal?

Menurut saya sampai Desember tahun ini masih belum bisa normal. Mungkin pada pertengahan 2021 baru ada perkembangan yang diharapkan. Setelah vaksin diproduksi pun rasanya masih perlu waktu karena wilayah Indonesia ini luas dan penduduknya banyak. 

Hampir 40 tahun Anda berkecimpung di bisnis retail dan pusat perbelanjaan, bagaimana dampak pandemi ini dibandingkan dengan krisis lain sebelumnya?

Kita pernah melewati krisis yang besar pada 1998, kemudian pada 2008 ada dampak subprime mortgage di Amerika Serikat. Bedanya, kedua krisis itu penyebabnya masalah ekonomi, jadi memperbaikinya juga lewat ekonomi yakni bagaimana meningkatkan demand.

Kali ini masalahnya adalah kesehatan yang kemudian direspons dengan berbagai kebijakan, termasuk PSBB. Selain kegiatan usaha harus dibatasi, di sisi lain daya beli masyarakat juga turun. Jadi ini multidimensi. Dibanding krisis-krisis sebelumnya, dampak pandemi ini paling berat dan tidak bisa diprediksi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...