Kami Berupaya Menjadikan Green Banking Sebagai Pondasi Bisnis

Agustiyanti
14 Mei 2022, 08:15
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi
KATADATA/ILUSTRASI: JOSHUA SIRINGO-RINGO

Proyek-proyek apa saja yang masuk dalam kategori pembiayaan berkelanjutan menurut Bank Mandiri?

Bank Mandiri mengacu pada ketentuan serta klasifikasi yang ditetapkan oleh regulator, yaitu Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB). Kategori kegiatan usaha tersebut antara lain sektor pengelolaan SDA hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, serta bangunan berwawasan lingkungan yang  memenuhi standar/sertifikasi.

Juga proyek pencegahan dan pengendalian polusi dan kegiatan usaha berwawasan lingkungan. Serta kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah. Sebagai contoh, Bank Mandiri turut dalam pembiayaan sindikasi infrastruktur ramah lingkungan seperti LRT serta renewable energy geothermal dan hydro power plants.

Bank Mandiri menargetkan 25 % penyaluran kredit untuk pembiayaan berkelanjutan, bagaimana progresnya?

Hingga posisi Desember 2021, sustainable portfolio Bank Mandiri secara bank only mencapai Rp 205 triliun atau kurang lebih 25% dari total penyaluran kredit dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor renewable energy.

Sebagai gambaran, portofolio pembiayaan Bank Mandiri ke sektor renewable energy pada akhir 2021 sebesar Rp 4,28 triliun atau tumbuh 68,57% secara year to date. Ke depannya, Bank Mandiri fokus menggali potensi pembiayaan pada sektor prioritas seperti renewable energy yang memiliki potensi pertumbuhan cukup besar, seiring dengan perkembangan teknologi dan tren secara global.

Tidak hanya dari segmen korporasi, segmen ritel juga memiliki peluang pertumbuhan yang besar. Untuk menangkap peluang tersebut, Bank Mandiri berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pembiayaan berkelanjutan, antara lain meluncurkan produk kredit serbaguna mikro dan kartu kredit khusus pembelian solar panel melalui kolaborasi dengan Dewan Energi Nasional, PT LENAgra Energy, SUNTerra, dan ATW Solar.

solar panel di rumah
solar panel di rumah (Modena)

 

Insentif apa saja yang sudah diberikan regulator terkait penerapan Green Banking dan bagaimana dampaknya terhadap penerapan pembiayaan berkelanjutan di Bank Mandiri?

OJK telah memberikan beberapa insentif sebagai upaya dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan berkelanjutan. Misalnya, insentif penurunan bobot risiko (ATMR) dan pengecualian BMPK untuk pembiayaan kepada kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Namun demikian, bank berharap ada berbagai insentif lainnya untuk mendorong pengembangan pembiayaan berkelanjutan, terutama pada sektor prioritas seperti Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini dapat berupa penerbitan regulasi khusus untuk green project, insentif pajak/bunga/jaminan dari pemerintah, penurunan bobot ATMR dan relaksasi BMPK pada kegiatan usaha yang masuk ke kategori green/sustainable, termasuk asistensi teknis terkait green taxonomy.

Bagaimana saat ini Bank Mandiri mengukur risiko untuk proyek yang masuk dalam kategori green project? Apakah memiliki perbedaan dengan proyek lain?

Bank Mandiri secara bertahap melakukan penyelarasan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dalam kebijakan terkait dengan proses perkreditan, terutama pada sektor prioritas. Sebagai contoh, pada sektor sawit dan CPO, bank memperhatikan pemenuhan sertifikasi ISPO/RSPO. ada sektor Energi bank memperhatikan timeline phasing out PLTU sesuai RUPTL. Bank Mandiri juga melakukan pilot project terkait analisa & mitigasi risiko LST pada debitur Bank yang termasuk dalam sektor prioritas, sebagai upaya dalam melakukan evaluasi dan enhancement implementasi Keuangan Berkelanjutan Bank Mandiri.

Apakah Bank Mandiri tertarik untuk menerbitkan green bond ke depan?

Pada April 2021 lalu, Bank Mandiri telah menerbitkan sustainability bonds senilai US$ 300 juta yang mendapatkan respons sangat baik. Dalam penerbitan tersebut, Bank Mandiri memperoleh the largest oversubscription rate dibandingkan semua penerbitan bonds dari Indonesia pada 2021 yaitu 8,3 x (final orderbook), serta merupakan the lowest coupon yang pernah diterbitkan oleh Bank Mandiri maupun bank lain di Indonesia. Pada penerbitan bond tersebut, Bank Mandiri berhasil mendiversifikasi profil investor, sekitar 59 % dari issuance atau US$ 175 juta dialokasikan kepada ESG investors.

Selain itu, Bank Mandiri juga telah melakukan penerbitan ESG repo senilai US$ 500 juta pada awal 2022. Dana hasil penerbitan sustainability bonds & ESG repo tersebut akan disalurkan untuk proyek-proyek yang memiliki dampak positif bagi lingkungan dan sosial dan sesuai framework secara best practice.

Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan  permintaan dalam penyaluran pembiayaan pada green projects akan terus meningkat kedepannya, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa Bank Mandiri dapat kembali melakukan penerbitan instrumen lainnya dalam mendorong peningkatan pembiayaan keberlanjutan di Indonesia.

Seperti apa target jangka panjang Bank Mandiri dalam membantu pemerintah mendorong transisi energi dan pembiayaan berkelanjutan?

Kedepannya, Bank Mandiri akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan share sustainability portfolio melalui dukungan penuh pada implementasi program prioritas pemerintah dalam transisi ekonomi rendah karbon seperti menyelaraskan pembiayaan dengan RUPTL PLN, serta menggali potensi pembiayaan pada green project seperti renewable energy dan clean transportation.

Selain itu, Bank Mandiri juga terus berupaya melakukan improvement pada framework dan implementasi keuangan berkelanjutan secara bertahap sesuai dengan international best practices baik dari sisi financing, operations, maupun CSR and inclusions. Dengan demikian, kami berharap Bank Mandiri dapat menjadi ESG - Aligned Financial Institutions untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target NDC Indonesia pada 2030, yakni penurunan emisi gas rumah kaca hingga level 29% serta roadmap net zero emission hingga 2060. 

Halaman:

Edisi khusus ini merupakan kerja sama Katadata dengan Institute for Climate and Sustainable Cities dan Asia Comms Lab untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

ICSC x Asia Comms Lab x Katadata
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...