Erry Riyana: Dinasti Politik Bermasalah Bila Proses Tidak Proper

Muhamad Fajar Riyandanu
6 Desember 2023, 20:51
Ketua Komite Pengarah Jaga Pemilu Erry Riyana Hardjapamekas.
Katadata/Bintan Insani
Ketua Komite Pengarah Jaga Pemilu Erry Riyana Hardjapamekas.

Sementara kita berharap anak-anak muda ini muncul sesuai dengan bakatnya, keahliannya masing-masing, tapi melalui jalan yang dia titi dengan baik secara profesional, apapun profesinya. Ini jadi contoh yang sangat buruk menurut saya.

Erry Riyana Hardjapamekas
Erry Riyana Hardjapamekas (Katadata)

Menurut Kang Erry, apakah putusan MK itu membuat indeks demokrasi Indonesia makin memburuk?

Iya, dunia internasional kan menyoroti hal ini juga, bukan domestik.

Anda setuju dengan dinasti politik itu?

Enggak lah, sama sekali tidak. Seperti yang saya ceritakan tadi kekeluargaan dalam partai politik itu bukan hal yang haram. Bukan hal yang dilarang, tidak juga melanggar etika.

Pak SBY mengangangkat AHY menjadi Ketua Umum Demokrat, begitu juga dengan Ibu Puan dan Bu Mega. Namun kan ada proses, melalui kongres dan sebagainya. Nah yang dipersoalkan kali ini adalah proses tiba-tiba mas Gibran menjadi calon wakil presiden.

Tidak melalui proses yang proper dan benar?

Iya, Hanya Gibran yang anaknya presiden yang hanya bisa secepat itu, sedangkan yang lain harus bekerja keras meniti karir dengan profesional jujur dan sebagainya.

Kalau Pak Jokowi bersama keluarganya, ada Kaesang yang menjadi ketua umum PSI dalam waktu dua hari, mantunya juga wali kota. Itu dinasti bukan?

Pemahaman saya, dinasti politik itu secara terencana, semuanya diarahkan supaya menjadi pejabat publik dengan pengaruh bapaknya sebagai presiden.

Jokowi sudah melakukan itu. Anak dan mantunya jadi wali kota. Menyingkirkan calon yang ada dan didukung oleh PDIP.

Artinya gak ada masalah?

Sebetulnya masalah, kan tidak melalui proses. Sekali lagi, ini adalah masalah proses. Kalau proses yang proper dan benar tanpa harus menyingkirkan orang lain ya gak ada masalah.

Anda melihat ini semacam terobosan jalan keluar (Jokowi), dulu pernah ditiupkan 3 periode kemudian ditolak salah satunya dari PDIP. Kemudian perpanjangan juga mentok, sehingga ketemu formula begini?

Engga, saya kira ini episode terakhir dari dua episode sebelumnya.

Artinya masih terkait ya?

Ya, tiga periode gagal, perpanjangan gagal, ya ini tiga periode bayangan. Puteranya anak kesayangan.

Tujuannya apa sih?

Kalau yang saya tangkap adalah ingin menyelamatkan program-program yang merupakan anak kandungnya Pak Jokowi. Legacynya. IKN, hilirisasi, Infrastruktur. Bagus sih niatnya bagus, supaya itu dilanjutkan. Kecuali IKN lah, masih ada kontroversi sana-sini.

Anda termasuk gak setuju IKN?

Saya setuju IKN sebagai gagasan tapi jangan buru-buru. Kita ngomong 15-20 tahun, belajar jangan diforsir sekarang nanti uang habis sampai menggadaikan jangka panjang kan berbahaya.

Prinsipnya setuju, kan kalau mau jujur ini kan gagasan Bung Karno sebenarnya kan di Palangkaraya. Kemudian pindah ke IKN sekarang ini, menurut saya bagus membentuk kawasan ekonomi baru dimana ibu kota diletakkan di sana, mengurangi beban Jakarta dan pulau Jawa. Nanti pusat pemerintah di sana.

Kalau misalnya pak Prabowo dan Gibran menang, sekarang ini kan polling mengatakan unggul, bisa tercapai gak ini cita-cita luhur ini?

Belum tentu juga, kita gak tahu. Ada yang bilang Pak Prabowo sudah berubah alhamdulillah.

Ada yang bilang sekarang Pak Jokowi ini tidak mudah dikritik dan tidak mau mendengarkan saran apa-apa, apa sampai sejauh itu ya beliau ya?

Menurut saya bukan gak mau mendengarkan, beliau lebih mendengarkan nasihat-nasihat yang lain atau beliau sudah memang sudah punya rencana sendiri. Penasihat-penasihat lain bisa apa? Kan banyak.

Jadi akhirnya Anda bikin gerakan politik yang namanya Jaga Pemilu kan?

Bukan gerakan politik. Aku jelasin dulu karena yang MK ini kelihatannya tidak bisa diharapkan maka pada tahapan yang di bawahnya kami bikin gerakan masyarakat untuk membantu Bawaslu.

Mari kita bantu Bawaslu mengawasi pelaksanaan Pemilu, kalau ada kekurangan kita sediakan platform untuk melaporkan. Karena kan harus ada gambar harus ada video.

Penggagasnya itu nomor satu ada Mas GM, ada Sulistyawati Riyanto, Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, kemudian Clara Yuwono, Anton Supit. Gabungan budayawan pengusaha, akedemisi, banyak.

Di Jaga Pemilu itu apa yang perlu dijaga?

Yang paling penting kecurangan dari mulai masa kampanye sampai kecurangan pada waktu pencoblosan. Misalnya ada hal-hal yang dilanggar yang tidak dibolehkan dalam peraturan yang ada di KPU kita tampung laporan-laporan itu dan kita sampaikan ke Bawaslu.

Apa sudah ada gejala?

Sudah mulailah, ada yang tipis dan tebal. Yang tipis itu ya baliho-baliho, yang tebal yang kepala desa dikumpulkan, walaupun katanya dibantah.

Tapi masih khawatir juga wasitnya gak adil?

Ini harus dijaga, penting untuk menyadarkan generasi muda pentingnya Pemilu bagi kita semua termasuk bagi mereka, karena kita akan memilih legislator yang akan membuat undang-undang yang mengatur kita. Jadi jangan sampai mereka cuek jadi golput, itu bahaya banget.

Kesadaran politik ini juga akan menjadi tujuan sampingan dari Jaga Pemilu. Menyadarkan anak-anak muda untuk pergi ke TPS, pilihannya apa saja yang menurut mereka yang terbaik tapi jangan golput.

Seberapa efektif itu tim Jaga Pemilu?

Mudah-mudahan sekarang sudah makin banyak orang yang mendaftar tapi kita menunggu aplikasinya dulu. Karena basisnya teknologi.

Pada akhirnya ada penghitungan suara?

Nah kita juga mengimbangi, mencoba mencatat dari sebuah TPS. Baik dari saksi yang ada maupun dari relawan-relawan kita.

Dananya dari mana?

Saweran, gak ada donor. Donor asing gak ada. Begini, Indonesia itu dalam 10 tahun terakhir sudah dianggap negara maju sehingga donor sudah tidak menganggap lagi Indonesia butuh bantuan. Banyak LSM yang tidak mendapatkan donor. Jadi donornya itu dialihkan ke negara lain yang demokrasinya belum berjalan atau ekonominya masih morat-marit.

Ini terakhir, apa yang diharapkan dari Pilpres 2024, ataupun pileg ini?

Ini kan bagian dari perjalanan bangsa yang penting. Oleh karena itu manfaatkan dengan baik, jangan terlena. Pilih mereka yang punya program dan visi yang jelas dan juga jangan lewatkan hak dan tanggung jawab ini. Jangan golput, dan yang paling penting ikut serta mengawasi jalannya pencoblosan di hari-hari H di TPS masing-masing itu penting.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...