Bank DBS Tetapkan Sembilan Sektor Industri untuk Dekarbonisasi

Laporan terbaru Bank DBS memuat sembilan sektor yang berpengaruh pada target emisi nol bersih.
Shabrina Paramacitra
9 Januari 2023, 16:57
Laporan terbaru Bank DBS memuat sembilan sektor yang berpengaruh pada target emisi nol bersih.
Dok DBS

Selain itu, Bank DBS mengungkapkan sejumlah proses industri membutuhkan listrik dari sumber daya rendah karbon. Hal itu misalnya terjadi pada sektor real estat yang bergantung pada jaringan listrik untuk operasional. Sehingga, pasokan listrik rendah karbon berperan penting dalam transisi ekonomi rendah karbon secara luas.

”Dalam jangka pendek, peningkatan efisiensi energi adalah salah satu pendorong utama dekarbonisasi,” tulis laporan Bank DBS.

Pada sisi lain, Bank DBS menetapkan target dekarbonisasi yang turut mencakup kegiatan pasar modal. Secara keseluruhan, terdapat aset bank senilai S$ 686 miliar yang diikutkan per Desember, dan pinjaman pelanggan sebesar S$ 409 miliar.

Dalam keterangan tertulis, Chief Executive Officer DBS, Piyush Gupta, mengatakan bahwa komitmen emisi nol bersih Bank DBS telah dibuat berdasarkan rute yang jelas dan terperinci. Namun, pemetaan dan tindakan konstruktif tersebut tidak bisa berdampak secara langsung dengan mudah. Terlebih, pemetaan jalur setiap industri dimulai dari titik yang berbeda satu sama lain.

”Target dekarbonisasi bank akan bertindak sebagai panduan untuk kegiatan pembiayaan dan membimbing kelompok untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050 melalui perubahan terukur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (9/1/2023).

Dari segi internal, Bank DBS berkomitmen untuk mencapai operasional emisi nol bersih di seluruh bank pada akhir 2022. Hal ini berkaitan dengan komitmen pada akhir 2021 lalu, di mana seluruh pemasok baru DBS telah menandatangani komitmen mereka terhadap DBS Suistanability Sourcing Principles.

Piyush Gupta menambahkan, bisnis pembiayaan berkelanjutan yang dilakukan oleh Bank DBS akan terus berjalan. Portofolio keuangan berkelanjutan Bank DBS sejauh ini telah mencapai S$ 52,7 miliar per 30 Juni 2022, melampaui target S$ 50 miliar, jauh sebelum 2024. “Bisnis pembiayaan berkelanjutan dan meningkatkan portofolio keuangan berkelanjutan,” katanya.

Bank DBS menegaskan komitmennya terhadap pembiayaan berkelanjutan dengan tidak lagi menyalurkan kredit untuk batu bara mulai April 2019 lalu. Kebijakan ini dilakukan secara bertahap oleh Bank DBS, seraya di sisi lain meningkatkan dukungan terhadap sektor energi terbarukan.

“Peningkatan terhadap proyek energi terbarukan terus dilakukan sebesar S$ 5,9 miliar pada 2021, dari S$ 4,2 miliar pada 2020,” ucap Group Head Institutional Banking Group DBS, Tan Su Shan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...