INFOGRAFIK: Sebaran Proyek Penangkap Karbon di Indonesia

Puja Pratama
1 Desember 2023, 09:20

Indonesia telah menyiapkan rencana pengurangan emisi karbon melalui teknologi Carbon Capture Storage (CCS) yang rata-rata akan efektif mulai 2030. Hingga saat ini ada 15 proyek CCS di sektor minyak dan gas (migas) yang tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari CCS Arun di Aceh hingga BP Tangguh yang ada di Papua.

Saat ini mekanisme CCS diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2023. Dalam beleid ini, penggunaan dan pengembangan CCS masih dibatasi hanya digunakan pada industri migas. 

Dikutip dari Kementerian ESDM, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan, akan menyusun regulasi baru untuk mengaktifkan CCS di luar wilayah kerja migas. 

Selain itu, akan memberikan izin operasi untuk uji coba, eksplorasi, dan pemetaan penyimpanan karbon, serta penyusunan metodologi dan persyaratan CCS untuk mendukung inisiatif pasar karbon, katanya saat pembukaan “1st International & Indonesia CCS Forum 2023” pada 11 September lalu.

Menurut Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) total biaya CCS ditaksir bisa mencapai US$66,8 per tCO2. Total biaya tersebut terdiri dari biaya penangkapan sebesar US$45,92 per tCO2, kemudian biaya transportasi US$0,95 per tCO2, dan penyimpanan sebesar US$15,93 per tCO2. 

Sementara Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Mirza Mahendra mengatakan, akan memaksimalkan kapasitas penyimpanan CO2 di CCS seluruh Indonesia. Hal ini lantaran Indonesia berencana menjadi negara penyimpan karbon ASEAN. 

Mirza juga menyebutkan bahwa akan menciptakan regulasi yang lebih tinggi untuk membangun CCS Hub. ESDM juga akan meningkatkan pencegahan kebocoran saat transportasi dan penyimpanan CO2.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami