Inovasi Penyimpanan Karbon Dukung Target Iklim Indonesia
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2060 mendatang. Dalam mencapai target tersebut, setidaknya ada lima prinsip yang dicanangkan pemerintah, antara lain; peningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri. serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS).
Terkait CCS/CCUS Pertamina selaku perusahaan pemerintah telah mewujudkan komitmen melalui pengembangan teknologi ini di delapan titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kedelapan titik tersebut antara lain; CCS Sumatera Tengah, CCS Sumatera Selatan, CCS Hub Sunda-Asri, CCS/CCUS Jatibarang, CCS/CCUS Gundih, CCUS Sukowati, CCS Hub Kalimantan Timur dan CCS Sulawesi Tengah.
Total potensi penyimpanan karbon yang dimiliki CCS/CCUS Pertamina mencapai 400 Gigaton CO2e. Sementara kapasitas bisnis yang dimilik mencapai 60 MTPA (juta ton per tahun). Selain itu kehadiran CCS/CCUS juga mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) jenis hidrogen dan amonia. Lokasi pengembangan EBT tersebut masing-masing berada di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan Banggai, dan Sulawesi Tengah.
Terlepas dari potensi besar yang dimiliki, pengembangan CCS/CCUS tidak serta merta berjalan mulus. Beberapa hambatan yang dihadapi adalah tingginya biaya operasional, teknologi yang mahal, jauhnya lokasi injeksi dengan penghasil karbon dan belum siapnya regulasi CCS/CCUS.