Daya Beli Terkikis, Kelas Menengah Fokus Penuhi Kebutuhan Pokok

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
21 Februari 2025, 15:58

Berdasarkan Susenas yang diolah Katadata Insight Center (KIC), pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan keperluan rumah tangga terus meningkat.

Sebaliknya, pengeluaran untuk barang tahan lama mengalami penurunan. Padahal, sebetulnya barang tahan lama menjadi indikator daya beli masyarakat kelas menengah.

Kondisi tersebut mengindikasikan kelas menengah harus mendahulukan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan. Dan yang pasti, pengeluaran kebutuhan dasar membebani masyarakat di segmen ini.

Survei KIC bertajuk Kelas Menengah Indonesia di Tengah Ketidakpastian Ekonomi mencatat, faktor ekonomi dan finansial merupakan aspek yang paling dikhawatirkan kelas menengah. Ini tampak dari tingginya pos pengeluaran untuk kebutuhan dasar sehingga alokasi investasi dan kebutuhan lain terbatas.

“Kondisi ini (besarnya alokasi kebutuhan dasar) menggambarkan kerentanan mereka terhadap guncangan ekonomi, seperti inflasi atau kenaikan biaya hidup, yang dapat semakin mempersempit sisa pendapatan mereka,” ujar  Direktur Riset KIC Gundy Cahyadi, di Jakarta, baru-baru ini.

Berdasarkan data KIC diketahui, sebesar 41 persen atau hampir separuh gaji kelas menengah dialokasikan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Selebihnya, masyarakat menggunakan untuk bayar cicilan/pinjaman (18,4 persen), hiburan (11,4 persen), pengembangan diri (9,9 persen), dan tabungan (19,3 persen).

Penasaran terhadap insight menarik lainnya dari survei KIC tentang warga kelas menengah ini? Anda bisa mengunduhnya di sini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami