Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Memicu Efek Negatif dalam Jangka Panjang?

Intan Nirmala Sari
16 September 2021, 11:10
Covid-19, vaksin covid, cek fakta, vaksin
Muhammad Zaenuddin|Katadata
GNI: Keliru
 

Perdebatan kerap muncul di masyarakat terkait efikasi dan efektivitas vaksin Covid-19. Beberapa kalangan menilai suntikan vaksin akan memberikan efek jangka panjang. 

Lantaran itu ada masyarakat beranggapan akan lebih efektif mendapat kekebalan alami dengan menjadi penyintas Covid-19 dibandingkan mengikuti vaksinasi. Itu karena, keduanya dianggap memiliki efek jangka panjang terhadap tubuh.

Informasi yang bertebaran di media sosial makin menambah keyakinan mereka bahwa seseorang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 tidak perlu lagi mendapatkan vaksin. Hal itu seiring anggapan bahwa kekebalan tubuh terhadap virus mematikan itu sudah terpenuhi dengan menjadi penyintas.

Vaksin Covid-19 Kominfo
Vaksin Covid-19 Kominfo (Kominfo)

Penulusaran Fakta

Terkait hal tersebut, dokter pakar penyakit menular asal Amerika Serikat (AS), Faheem Younus menekankan efek jangka panjang yang ditimbulkan akibat vaksin adalah mitos. Faktanya, Covid-19 merupakan penyebab utama timbulnya efek samping bukan vaksin. Berikut cuitannya Younus di Twitter, Senin (13/9).

Mitos: Vaksin memiliki efek samping jangka panjang, jadi lebih baik terkena Covid saja untuk mendapat kekebalan alami.

Fakta: Covid justru menimbulkan efek samping, bukan vaksin.

Sekitar 50% pasien Covid mengalami setidaknya satu efek samping jangka panjang sampai setahun kemudian.

Sadar lah!

Dalam cuitan tersebut, Younus juga melampirkan hasil penelitian terkait efek samping yang dialami penyintas Covid-19. Di mana, pasien Covid-19 yang dipulangkan dari rumah sakit, memiliki konsekuensi atau dampak kesehatan yang berbeda-beda.

Penelitian dilakukan secara komprehensif kepada penyintas Covid-19, setelah 6 bulan dan 12 bulan dinyatakan negatif. Adapun waktu penelitian dilakukan sejak 7 Januari 2020 hingga 29 Mei 2020 terhadap pasien Rumah Sakit Jin Yin-tan di Wuhan, Tiongkok. 

Hasilnya, dibandingkan dengan pria, wanita memiliki peluang rasio 1,43 atau 95% untuk kelelahan atau kelemahan otot, kecemasan atau depresi, hingga gangguan difusi. Selain itu, penyintas Covid-19 juga kerap menunjukkan tren gejala temporal terkait kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan.

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

google news initiative x katadata

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...