Disuntik Modal Investor Thailand, Chandra Asri Bangun Pabrik Rp 24,6 T

Intan Nirmala Sari
30 Juli 2021, 10:23
Ilustrasi, aktivitas instalasi Pabrik PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Rabu, (26/11/2018).
katadata/Arief Kamaludin
Ilustrasi, aktivitas instalasi Pabrik PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Rabu, (26/11/2018).

Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan membangun pabrik dengan total investasi hingga US$ 1,7 miliar atau setara Rp 24,65 triliun. Proyek itu akan dibiayai dari penjualan saham baru atau right issue dengan menggandeng perusahaan Thailand sebagai standby buyer. Aksi korporasi itu digadang sebagai pendanaan terbesar dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Chandra Asri memilih Thai Oil Company Limited (Thaioil), kilang Refinery dari PTT Public Company Limited (PTT) sebagai investor strategis. Investasi di emiten petrokimia tersebut akan dilakukan melalui anak perusahaan yang ditunjuk Thaioil sebagai standby buyer.

Advertisement

Selanjutnya, hasil investasi akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan komplek petrokimia terintegrasi kedua yang berskala global. Anak usaha TPIA yakni PT Chandra Asri Perkasa (CAP2) akan menjadi pihak yang mengeksekusi dana investasi tersebut. Komplek ini akan terdiri dari unit cracker, polymerized olefins, serta fasilitas dan utilitas terkait.

Thaioil akan memperoleh 15% kepemilikan saham TPIA melalui hak membeli saham baru atau right issue, sedangkan SCG Chemicals mempertahankan kepemilkan sahamnya 30,57%. Adapun total investasi dari kedua perusahaan tersebut mencapai US$ 1,3 miliar atau setara Rp 18,85 triliun.

Transaksi itu masih mensyaratkan persetujuan regulator termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021. Manajemen mengklaim, investasi kali ini bakal menjadi salah satu right issue terbesar yang pernah dilakukan BEI.

Selanjutnya, Thaioil dan SCG Chemicals bisa secara kolektif berinvestasi hingga US$ 400 juta atau Rp 5,6 triliun. Di mana, metode investasi akan ditentukan oleh para pihak. Namun, itu bergantung pada keberhasilan final investment decision  (FID) untuk CAP2 yang ditargetkan pada 2022.

“Hasil right issue akan secara signifikan meningkatkan rencana kami mengembangkan kompleks petrokimia kedua. Ini strategi inti kami menumbuhkan transformasional, mendukung perluasan dan pengembangan industri dalam negeri,” kata Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra dilansir dari keterbukaan informasi BEI, Jumat (30/7).

Pemegang saham utama Chandra Asri yakni PT Barito Pacific dan SCG Chemicals turut mendukung aksi korporasi tersebut. Presiden SCG Chemicals Tanawong Areeratchakul menilai, transaksi tersebut memberikan peluang untuk kemitraan dan pertumbuhan komersial.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement