Asal Muasal dan Tujuan KTT G20 hingga Menjadi Agenda Tahunan

Amelia Yesidora
18 Februari 2022, 13:52
Pengendara motor melintas di depan logo Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (21/1/2022).
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pengendara motor melintas di depan logo Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Indonesia mendapat kehormatan menjadi presidensi Konferensi Tingkat Tinggi Grup 20 Negara alias KTT G20 tahun ini. Posisi tersebut, memberikan hak istimewa bagi Indonesia untuk mengadakan forum diskusi dengan agenda terkait perekonomian, sekaligus menghasilkan konsensus bersama.

Hal ini tentu sangat menguntungkan, karena lebih dari 80 % pertumbuhan ekonomi atau PDB dunia berasal negara anggota G20. Namun bagaimana asal mula munculnya konferensi G20 ini?

Advertisement

Mengutip paparan Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Kemenkeu, Febrio Kacaribu, kehadiran G20 bermula dari Krisis Finansial Asia atau Asian Financial Crisis yang berlangsung pada 1997. Pertemuan pun dimulai pada 1999, di mana Menteri Keuangan dan bank sentral duduk bersama untuk membahas koordinasi ekonomi.

Saat itu, para delegasi G20 tersebut mulai mencari solusi lebih baik supaya krisis ekonomi di dunia dapat diantisipasi dan dihindari. Untuk itu, diperlukan koordinasi kebijakan baik secara makro dan global, terutama kebijakan tingkat suku bunga dan tingkat inflasi atau pertumbuhan ekonomi negara anggota kelompok tersebut.

Pertemuan para delegasi negara itu, kemudian mulai berkembang pada 2008 hingga 2009, kala krisis finansial global menyerang banyak negara. Krisis keuangan turut menyadarkan anggota G20 untuk meningkatkan level pertemuan. Alhasil, level pertemuan tak hanya melibatkan menteri keuangan dan gubernur bank sentral, namun juga pimpinan negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Jalur Pembahasan G20

Pertemuan G20 berlanjut hingga sekarang. Di mana, terdapat dua jalur pembahasan utama yang diangkat para delegasi 20 negara tersebut saat bertemu. Itu adalah, jalur finansial (financial track) dan jalur sherpa (sherpa track). 

Jalur finansial adalah awal mula terbentuknya G20, yang mempertemukan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota grup tersebut. Jalur keuangan dibuka dengan Pertemuan Pertama Tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral (Finance and Central Bank Deputies) alias FCBD, dan dihadiri 68 delegasi dari 20 negara, serta 15 orang perwakilan dari lembaga internasional. Nantinya, FCBD akan digelar selama tiga kali dalam setahun masa presidensi. 

Sementara itu, jalur sherpa adalah jalur eskalasi di mana pimpinan negara dan kementerian terkait akan membahas masalah ekonomi-non keuangan. Beberapa di antaranya terkait energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan, hingga perubahan iklim. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement