Krakatau Steel Bawa Subholding Infrastruktur ke Lantai Bursa awal 2022

Andi M. Arief
26 November 2021, 19:35
Krakatau Steel
Agung Samosir|KATADATA
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengubah strategi penawaran umum perdana saham anak usahanya. Manajemen memutuskan untuk membawa anak usaha sub-holding infrastruktur yakni, PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) ke lantai bursa paling cepat kuartal I 2021.

Sebelumnya, emiten industri baja berkode saham KRAS ini berencana melepas tiga anak usaha, yakni PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), PT Krakatau Tirta Industri (KTI), dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC). 

Advertisement

"Kenapa sub-holding? Karena untuk size-nya lebih menarik. Waktu itu masih terpisah-pisah, sekarang kami gabung supaya lebih menarik," kata Direktur Utama KRAS Silmy Karim di Jakarta, (26/11).

Sebagai informasi, KSI merupakan subholding bidang infrastruktur kawasan industri. Di dalamnya terdapat dari tiga anak usaha KRAS, yakni PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Daya Listrik, dan Krakatau Port & Logistic.

Sebelum melakukan initial public offering (IPO), KRAS berencana melepas 40% saham KSI pada mitra strategis yang ditargetkan rampung pada Desember 2021. Saat ini, terdapat dua mitra strategis dari pemerintah yang berniat menyerap saham KSI, yakni Indonesia Investment Authority (INA) atau PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.

Nantinya, waktu pelaksanaan IPO akan bergantung pada mitra strategis yang terpilih. Menurut Silmy, jika PPA yang menjadi mitra strategis, maka IPO KSI akan berlangsung pada kuartal I-2022. Sementara itu, jika INA yang terpilih, maka jadwal IPO akan mundur menjadi akhir 2022.

"Ini hari-hari terakhir pemilihan pemenang. Jadi, offering letter dari dua bidder sudah masuk, kami lagi menimbang-nimbang," kata Direktur Keuangan KRAS Tardi kepada Katadata, Jumat (26/11).

Dana segar dari divestasi KSI ditaksir dapat mencapai triliunan rupiah. Adapun, sebagian besar akan digunakan sebagai membayar kembali (refinancing) utang perseroan, selebihnya akan digunakan untuk mengembangkan usaha KSI.

"EBITDA kami sudah bagus, tapi kalau financing cost-nya bisa turun bagus sekali, sehingga teman-teman (Divisi) Komersial punya fleksibilitas untuk spread harga (jual). Kami restrukturisasi, tapi masih dalam kondisi yang sangat ketat, (divestasi) itu dalam rangka lebih rileks lagi," kata Tardi.

Hingga 10 bulan 2021, KSI telah mencatatkan pendapatan hingga US$ 221 juta dengan pendapatan sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) senilai US$ 66 juta.

Adapun, pendapatan sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) naik 127,69% secara tahunan pada Januari-Oktober 2021 menjadi US$ 148 juta. Alhasil, laba bersih tumbuh 160,81% dari posisi merugi hingga US$ 45 juta menjadi laba US$ 74 juta pada 10 bulan pertama 2021.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement