IDI Kabupaten Blora Berikan Informasi Pengobatan DBD

Ringkasan
- Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
- Gejala DBD meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala disertai mual, serta adanya ruam pada kulit.
- Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Blora merekomendasikan obat paracetamol dan biogesic tablet untuk meredakan gejala DBD, namun penanganan harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.

Menurut informasi dari idikabblora.org, salah satu penyakit yang dapat menyerang segala usia, namun lebih banyak menyerang anak-anak adalah DBD atau Demam Berdarah Dengue (DBD).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk betina dari spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Di Indonesia, menurut data Kemenkes (Kementerian Kesehatan), sejak tahun 2023 jumlah kasus DBD mencapai 114.720 kasus dengan 894 kasus kematian.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Kabupaten Blora adalah cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sebuah organisasi profesional yang berfokus pada dokter di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Blora dr. Hadi Prabowo mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai gejala dan penyebab terjadinya DBD pada remaja maupun orang dewasa.
Apa saja gejala seseorang menderita penyakit DBD?
Dilansir dari laman https://idikabblora.org menjelaskan bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Berikut adalah penyebab dan ciri-ciri seseorang yang menderita penyakit DBD meliputi:
Demam tinggi secara mendadak
Faktor utama yang menyebabkan DBD adalah demam tinggi secara tiba-tiba. Suhu tubuh diatas 38 derajat Celcius biasanya muncul secara tiba-tiba dan dapat mencapai 39-40 derajat Celcius. Hal ini disebut sebagai demam bifasik. Jenis demam ini dapat berlangsung antara 2 hingga 7 hari dan sering disebut sebagai demam turun naik, di mana demam dapat turun sementara sebelum kembali naik lagi.
Nyeri otot dan sendi
Banyak pasien mengalami nyeri otot dan sendi yang parah, sehingga sering disebut "demam bone-breaking". Nyeri ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penting bagi Anda untuk selalu cek kesehatan secara rutin jika mengalami gejala demikian.
Sakit kepala disertai mual
Gejala umum penderita demam berdarah (DBD) adalah sakit kepala yang disertai dengan mual. Sakit kepala ini terasa terutama di bagian belakang bola mata. Kemudian, penderita DBD sering mengalami mual dan muntah, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan dehidrasi.
Adanya ruam pada kulit
Ruam pada demam berdarah (DBD) adalah bintik-bintik kecil merah di kulit yang tidak pudar ketika ditekan. Meskipun ruam ini dapat ditemukan di mana saja, area yang paling umum adalah leher, dada, dan bahu.
Apa saja obat yang direkomendasikan terhadap penderita DBD?
Bagi penderita penyakit demam berdarah (DBD), Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Blora merekomendasikan obat untuk meredakan gejala pada penderita DBD meliputi:
Obat Paracetamol
Paracetamol dapat meredakan demam, nyeri otot, dan sakit kepala. Paracetamol adalah pilihan utama untuk mengurangi demam pada pasien DBD. Dosisnya adalah 500 hingga 1000 mg, diberikan tiga atau empat kali sehari. Hindari obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin dan ibuprofen, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Obat Biogesic Tablet
Biogesic tablet adalah obat demam berdarah (DBD). Bahan aktif dalam obat ini adalah paracetamol sebanyak 500 mg. Kandungan ini dapat meredakan nyeri kepala, demam, atau nyeri otot dan sendi secara langsung dengan mengontrol suhu dan nyeri di otak.
Obat-obatan ini mungkin membantu meredakan gejala dengue, tetapi perlu diingat bahwa tidak ada obat yang secara langsung menyembuhkan virus dengue. Penanganan DBD harus dilakukan di bawah pengawasan dokter, terutama jika gejala menjadi lebih buruk atau menunjukkan tanda-tanda perkembangan lanjut.