Niat Sholat Tarawih dan Witir Lengkap dengan Artinya
Membuat ringkasan dengan AI Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadhan setelah shalat Isya. Istilah "Tarawih" berasal dari bahasa Arab التراويح (At-Tarawīḥ), yang bermakna "waktu istirahat" atau "bersantai," karena pada zaman dahulu, para sahabat melaksanakannya dengan jeda istirahat di antara beberapa rakaat.
Hukum shalat ini tergolong sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara individu maupun berjamaah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat Tarawih berjamaah selama beberapa malam, tetapi kemudian beliau menghentikannya karena khawatir ibadah ini akan dianggap wajib oleh umatnya.
Berikut ini pembahasan tentang niat sholat tarawih dan witir yang disunnahkan sepanjang bulan Ramadhan. Selengkapnya, simak pembahasan di bawah ini.
Niat Sholat Tarawih dan Witir
Niat Sholat Tarawih untuk Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Niat Sholat Tarawih untuk Makmum atau Sendiri
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT."
Niat Sholat Witir
Niat Sholat Witir Satu Rakaat
أَصَلَّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُومًا / إِمَامًا لِلَّهِ تعَالَى
Usholli sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati adaan (ma'muuman/imaaman) lillahi ta'aala.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Witir Tiga Rakaat
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا / إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri tsalatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaan (ma'muuman/imaaman) lillahi ta'aala.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta'ala."
Anjuran Sholat Tarawih dan Witir
Keutamaan Sholat Tarawih
Shalat tarawih merupakan amalan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana disebutkan dalam kitab Shahihain yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anha berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي الْمَسْجِدِ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ فَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ قَالَ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ
“Dari Aisyah Radhiyallahu anha bahwasanya : Pada suatu malam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat di Masjid, lalu diikuti oleh beberapa orang sahabat. Kemudian (pada malam kedua) beliau shalat lagi, dan ternyata diikuti oleh banyak orang. Dan pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak keluar shalat bersama mereka. Maka setelah pagi, beliau bersabda: “Sesungguhnya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Tiada sesuatu pun yang menghalangiku untuk keluar dan shalat bersama kalian, hanya saja aku khawatir (shalat tarawih itu) akan diwajibkan atas kalian. Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadhan“.
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, terutama karena merupakan ibadah yang dianjurkan selama bulan Ramadhan. Salah satu keutamaannya adalah mendapatkan pengampunan dosa, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Barang siapa yang melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hukum Sholat Witir
Sholat witir disunnahkan untuk dilakukan setelah sholat Isya, terutama bagi mereka yang tidak yakin bisa bangun sebelum fajar. Namun, dalam banyak riwayat disebutkan bahwa waktu paling utama untuk melaksanakan sholat witir adalah pada sepertiga malam terakhir, ketika suasana lebih tenang dan ibadah dapat dilakukan dengan lebih khusyuk.
Dalam menjalankan sholat witir, terdapat anjuran untuk membaca surat tertentu setelah Al-Fatihah di setiap rakaatnya. Pada rakaat pertama, dianjurkan membaca surat Al-A'la, diikuti oleh surat Al-Kafirun pada rakaat kedua, dan surat Al-Ikhlas pada rakaat ketiga.
Demikian pembahasan mengenai niat sholat tarawih dan witir yang bisa dihafalkan. Semoga bermanfaat.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
