10 Gejala Diabetes Ini Harus Segera di Waspadai

Tifani
Oleh Tifani
4 Januari 2023, 11:17
Ilustrasi, kesemutan, sebagai gejala diabetes
Pexels/Kindel Media
Ilustrasi, kesemutan di kaki

Akibatnya, kulit pun jadi kehilangan kelembapan alaminya. Di samping itu, kulit gatal karena diabetes bisa terjadi akibat berkurangnya fungsi saraf dan terhambatnya sirkulasi darah.

Gula darah yang tinggi akan memengaruhi cara kerja sistem saraf dan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat sitokin. Sitokin merupakan protein kecil yang membantu penghantaran sinyal antarsel.

Produksi sitokin yang berlebihan dapat membuat kulit meradang, kering, gatal, dan pecah-pecah. Diabetes juga bisa menimbulkan gejala lain berupa bercak hitam pada kulit (akantosis nigrikans).

Kondisi ini terjadi karena kadar insulin yang tinggi memicu produksi pigmen secara berlebihan. Alhasil, kulit tampak lebih gelap, menebal, atau bersisik.

6. Gangguan Penglihatan

Kemampuan penglihatan memang terus menurun seiring bertambahnya usia. Namun, kadar gula darah cenderung tinggi yang disertai gangguan penglihatan perlu Anda waspadai.

Gejala diabetes yang berhubungan dengan gangguan penglihatan yaitu mata kabur, buram, atau keruh. Keluhan seperti ini yang terjadi sejak usia muda bisa menjadi tanda komplikasi diabetes tipe 1.

Tingginya glukosa darah pada diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf serta perdarahan pada pembuluh mata. Kondisi ini akan mengganggu pengiriman informasi dan sinyal dari retina mata ke otak.

Lama-kelamaan, kerusakan saraf di sekitar mata akan menyebabkan penurunan kemampuan penglihatan secara drastis. Dalam kasus yang parah, komplikasi mata akibat diabetes juga bisa menyebabkan katarak, glaukoma, bahkan kebutaan.

7. Kerap Kesemutan

Gejala diabetes lain yang cukup umum adalah kesemutan, kebas, atau sensasi dingin menggelitik pada kaki. Tak hanya itu, diabetes juga bisa terlihat dari mudahnya terjadi pembengkakan pada kaki dan tangan.

Memang ada banyak faktor yang menjadi penyebab kesemutan. Namun, dalam banyak kasus, kesemutan di tangan maupun kaki yang berlangsung lama dan berulang bisa menandakan kerusakan saraf akibat penyakit sistemik seperti diabetes.

Dalam istilah medis, diabetes yang mengakibatkan kerusakan saraf ini disebut dengan neuropati perifer (neuropati diabetik). Seiring waktu, gejala neuropati perifer pada pasien diabetes dapat memburuk, mengakibatkan penurunan gerak, bahkan kecacatan.

Sekitar 2 dari 3 orang yang terkena kencing manis mengalami gejala ini karena adanya kerusakan saraf, baik ringan hingga parah. Gejala ini biasanya terjadi pada seseorang yang sudah mengalami penyakit gula selama 5 tahun atau lebih.

8. Luka yang Sulit Sembuh

Infeksi, bekas gigitan serangga, memar, atau luka diabetes yang tak kunjung sembuh bisa jadi salah satu gejala diabetes. Ini karena gula darah yang tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras.

Akibatnya, aliran darah kaya oksigen dari jantung menuju seluruh tubuh jadi terhambat. Padahal, bagian tubuh yang mengalami luka sangat memerlukan oksigen dan nutrisi yang terkandung dalam darah supaya lekas sembuh.

Sel-sel tubuh pun kesulitan untuk memperbaiki jaringan dan saraf yang rusak. Hasilnya, penyembuhan luka terbuka para diabetes cenderung lebih lambat.

Ditambah lagi, tingginya kadar gula darah membuat sel tubuh yang bertugas untuk menjaga sistem imun menjadi lemah. Dampaknya, luka sedikit saja bisa berkembang menjadi infeksi parah yang sulit diobati.

9. Lemas dan Sakit Kepala

Sakit Kepala
Sakit Kepala (Freepik)

Pengidap diabetes tahap awal biasanya mengeluhkan gejala sakit kepala, badan lesu, dan tidak bertenaga. Ada dua faktor penyebab gejala-gejala ini, yaitu kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia).

Selain akibat ketidakseimbangan glukosa darah, keluhan lemas dan sakit kepala juga bisa muncul karena insulin tidak bekerja dengan efektif atau produksi insulin mengalami gangguan.

Tubuh memerlukan insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi bagi sel-sel tubuh. Jika fungsi atau produksi insulin terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dan malah menumpuk dalam darah.

Alhasil, sel tubuh tidak menerima asupan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Anda pun merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga, terutama beberapa saat setelah makan.

10. Infeksi Jamur atau Bakteri

Pengidap diabetes pada umumnya memang rentan terkena berbagai jenis infeksi. Tidak hanya infeksi bakteri dari luka yang susah sembuh, tapi juga infeksi jamur.

Pada wanita, gejala diabetes bisa diawali dengan infeksi jamur pada vagina. Gejalanya bisa meliputi gatal, nyeri, keputihan, dan rasa sakit saat berhubungan seks.

Infeksi vagina ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur candida. Hal ini terjadi karena kadar glukosa darah yang tinggi menghambat sistem kekebalan tubuh dalam melawan bakteri dan jamur penyebab penyakit.

Ditambah lagi, gula darah yang tinggi juga membantu pertumbuhan kuman-kuman tersebut. Bakteri dan jamur juga mendapatkan energi tambahan untuk menyebar dan menyerang ke bagian tubuh yang lain.

Itu sebabnya pengidap diabetes dapat mengalami infeksi pada berbagai bagian tubuhnya, baik yang tampak dari luar maupun tidak.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement