Stunting, Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahannya
Stunting merupakan kondisi kesehatan yang dapat terjadi kepada siapapun khususnya anak-anak. Berkenaan dengan hal itu, menarik membahas stunting adalah masalah kesehatan selengkapnya.
Stunting dapat dikenali dengan mudah khususnya pada anak-anak. Kondisi ini dapat dicegah dengan memahami terlebih dahulu faktor utamanya.
Fenomena stunting perlu diselesaikan dan membutuhkan peran dari berbagai pihak. Untuk itu, berikut ini penjelasan mengenai stunting berupa pengertian, faktor penyebab, cara mencegah, dan lain sebagainya.
Stunting adalah kondisi ketika seorang anak kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang. Efeknya, pertumbuhan anak baik metabolisme maupun fisik anak terganggu.
Ciri-ciri Anak Stunting
Melansir dari alodokter.com, ciri-ciri fisik seorang anak yang mengalami stunting adalah perawakan yang pendek. Hal ini diduga karena pertumbuhannya kurang optimal. Namun, tubuh pendek tidak selalu menjadi ciri utama seorang anak mengalami stunting. Oleh sebab itu, perlu melihat ciri lainnya yang menonjol. Ciri tersebut yakni sebagai berikut:
- Pertumbuhan tulang termasuk gigi yang terhambat.
- Kemampuan fokus dan memori yang kurang.
- Pubertas yang lebih lambat.
- Berat badan yang sangat tidak ideal.
Faktor Penyebab Stunting
Faktor utama stunting sesuai pengertiannya adalah kekurangan nutrisi dalam jangka panjang. Namun terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut dan faktor lain yang mempengaruhinya. Berikut penjelasan faktor-faktor tersebut.
1. Kekurangan Nutrisi dalam Jangka Panjang
Faktor utama stunting adalah karena anak kekurangan gizi dalam jangka panjang. Hal ini dapat terjadi saat ibu sedang mengandung maupun anak yang tidak tercukupi gizinya ketika masa pertumbuhan.
Kondisi tersebut dapat dipengaruhi karena sang ibu tidak memperoleh akses terhadap makanan yang sehat dan bergizi. Hal ini tentu wajib diperhatikan dan dihindari agar dapat memberikan yang terbaik untuk anak dan ibu.
2. Perawatan Tidak Memadai Pasca Melahirkan
Faktor penyebab stunting yang lainnya yakni perawatan yang tidak optimal terhadap bayi dan ibu pasca melahirkan. Ibu wajib mengonsumsi makanan yang sehat agar tetap sehat.
Selain itu, ibu pasca melahirkan cenderung dapat mengalami kelelahan kronis, depresi, dan sindrom baby blues. Oleh sebab itu, kesehatan fisik dan mental ibu pasca melahirkan perlu diperhatikan.
Jika ibu dalam kondisi sehat, maka anak pun memperoleh ASI yang cukup dalam masa perkembangannya. Selain itu, terapkan ASI eksklusif agar pertumbuhan anak semakin baik.
3. Pola Asuh Tidak Efektif
Adapun faktor lain penyebab stunting adalah pola asuh yang kurang efektif. Pada praktiknya faktor ini terlihat pada perilaku pemberian makanan, kebiasaan makan, masa laktasi, dan lain sebagainya.
4. Infeksi Berulang
Faktor lain penyebab stunting adalah karena penyakit tertentu yang konstan dan berulang. Hal ini dapat menyebabkan imunitas tubuh tidak bekerja maksimal dan tubuh memerlukan nutrisi lebih untuk pulih.
5. Kebersihan
Faktor sanitasi juga menjadi salah satu penyebab stunting. Air bersih yang terbatas meningkatkan risiko stunting pada anak. Oleh sebab itu, pola hidup bersih dan sehat hendaknya dilestarikan.
Cara Mencegah Stunting
Terdapat beberapa cara untuk mencegah stunting. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan lebih mudah jika sudah mengenali faktor-faktor di atas. Untuk itu, berikut ini beberapa cara mencegah stunting selengkapnya.
1. Pahami Pentingnya Gizi untuk Tumbuh Kembang Anak
Asupan gizi menjadi faktor utama penyebab stunting. Oleh sebab itu, pemenuhan gizilah menjadi solusi permasalahan tersebut. Pahami gizi apa saja yang wajib dipenuhi oleh orang tua untuk sang anak. Pahami pula dampak tidak diberikannya gizi tersebut. Cara ini dapat meningkatkan kesadaran orang tua untuk disiplin memberikan gizi dan nutrisi yang baik untuk anak.
2. Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Imunisasi, dan ASI Eksklusif
Cara selanjutnya untuk mencegah stunting adalah beberapa tindakan yang dilakukan terhadap anak. Terapkan IMD, imunisasi, dan pemberian ASI eksklusif.
IMD adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah dilahirkan. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu agar terbiasa dan membantu keberlangsungan pemberian ASI eksklusif.
Selain itu, lakukan imunisasi kepada bayi. Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit menular dengan memberi vaksin kepada bayi secara berkala. Bayi pun menjadi tidak rentan terhadap penyakit.
3. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Cara lain untuk mencegah stunting adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan tersebut wajib dilakukan pada masa kehamilan maupun pasca melahirkan.
Ibu hamil tidak boleh mengalami kondisi yang membahayakan sang anak seperti memiliki penyakit menular, anemia, dan lain sebagainya. Pengecekan ini juga dapat menjadi salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut jika terlanjur muncul.
4. Tingkatkan Kebersihan
Cara berikutnya untuk mencegah stunting adalah dengan meningkatkan kebersihan. Pastikan lingkungan rumah dalam kondisi yang baik dan bersih. Buanglah sampah secara rutin, kuras bak mandi secara rutin, dan lain sebagainya.
Itulah penjelasan mengenai pengertian stunting beserta ciri, faktor penyebab, dan cara mencegah stunting. Edukasi mengenai stunting harus disampaikan demi terwujudnya generasi bangsa yang sehat dan cerdas.