Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Larutan Elektrolit Kuat
Dalam ilmu Kimia, larutan adalah cairan homogen yang terdiri dari 2 zat atau lebih. Zat dengan jumlah molekul lebih sedikit akan disebut solut (zat terlarut), sedangkan yang lebih banyak dinamakan solven (pelarut). Berdasarkan muatan listriknya, larutan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Dikutip dari laman Quipper, larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena senyawa yang terdapat di dalamnya dapat terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik dan bergerak bebas.
Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan energi listrik, elektrolit terbagi menjadi dua jenis, yaitu elektrolit lemah dan elektrolit kuat.
Ulasan berikut ini akan membahas lebih mendalam mengenai larutan elektrolit kuat termasuk karakteristik dan contohnya. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Pengertian Larutan Elektrolit Kuat
Dikutip dari laman Sampoerna Academy, larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang semua molekulnya terurai menjadi ion-ion atau terionisasi dengan sempurna.
Karena banyaknya ion-ion penghantar listrik yang bisa terbentuk maka larutan elektrolit kuat memiliki daya hantar yang kuat. Umumnya larutan elektrolit kuat adalah larutan garam.
Ciri-ciri Larutan Elektrolit Kuat
Dengan kemampuannya untuk terdisosiasi secara sempurna dalam larutan menghasilkan ion dalam konsentrasi yang tinggi. Tentu larutan elektrolit kuat akan memiliki karakteristik dan ciri tersendiri berdasarkan perilakunya tersebut. Berikut ini adalah beberapa ciri dan karakteristik dari larutan elektrolit kuat.
1. Penghantar Listrik yang Baik
Salah satu ciri larutan elektrolit adalah mampu berperan sebagai penghantar listrik yang baik atau memiliki nilai konduktivitas elektrik yang tinggi. Hal ini dikarenakan dalam larutan elektrolit kuat hanya mengandung ion ion dalam konsentrasi yang tinggi sehingga memungkinkan pergerakan ion tersebut secara bebas dan memudahkan proses pergerakan elektron dari satu elektroda ke elektroda lain.
Pengujian konduktivitas energi listrik dapat menggunakan alat pengujian daya hantar listrik. Dalam alat uji daya hantar listrik tersebut Anda akan mendapatkan nilai konduktivitas yang tinggi dalam larutan elektrolit.
Alat uji daya hantar listrik memiliki prinsip yaitu mengalirkan listrik ke dalam elektrodanya dimana elektroda ini nantinya yang akan dimasukkan ke dalam larutan elektrolit.
Selanjutnya besar listrik yang diterima pada elektroda lainnya akan menunjukkan seberapa besar konduktivitas larutan tersebut. Tentunya Anda akan mendapatkan data kuantitatif berupa nilai konduktivitasnya.
2. Dapat Menghasilkan Nyala Lampu Terang
Ciri selanjutnya, larutan elektrolit dapat menghasilkan nyala lampu yang terang. Ini merupakan contoh uji konduktivitas jika kita tidak memiliki alat uji daya hantar listrik.
Anda hanya perlu memasukkan elektroda dapat berupa tembaga yang dihubungkan dengan baterai. Pada sisi yang lain, Anda masukkan juga elektroda yang sama dihubungkan ke lampu dan kembali ke baterai.
Hasil yang dapat ditunjukkan yakni ketika lampu tersebut menyala dengan terang, maka dapat kita simpulkan bahwa listrik mengalir dengan baik pada larutan tersebut. Artinya adalah bahwa konduktivitas dari larutan tersebut tinggi.
Dalam uji ini, Anda hanya mengetahui secara kualitatif namun tidak dapat secara kuantitatif seperti pada alat uji daya hantar listrik.
3. Menghasilkan Gelembung Gas yang Banyak
Ciri ini berhubungan dengan uji yang dilakukan dengan lampu dan baterai. Ketika suatu larutan elektrolit kuat diberi arus listrik dan dialirkan ke lampu, selain lampu yang akan menyala dengan terang juga akan dihasilkan gelembung gas dalam larutan elektrolit tersebut.
Gelembung gas ini dihasilkan oleh adanya reaksi reduks oksidasi atau reaksi redoks yang terjadi pada elektroda. Reaksi redoks inilah yang memungkinkan terjadinya transfer elektron dalam elektroda dan ion ion dalam larutan.
Selain itu, reaksi redoks juga menghasilkan produk gas seperti gas hidrogen yang akan diindikasikan dengan adanya gelembung gas yang keluar di sekitar elektroda. Semakin banyak gelembung gas yang dihasilkan maka reaksi redoks yang terjadi juga semakin banyak.
4. Zat Terdisosiasi Sempurna
Suatu larutan elektrolit dihasilkan oleh suatu zat yang dilarutkan dalam pelarut. Dalam larutan elektrolit kuat, zat tersebut akan terdisosiasi secara sempurna ketika dilarutkan dalam pelarut.
Proses disosiasi akan menghasilkan ion ion dari senyawa asalnya. Dengan proses disosiasi yang sempurna maka tidak akan ditemukan lagi senyawa asal dalam larutan tersebut dengan kata lain semua bagian akan berubah menjadi ion ionnya.
5. Derajat Ionisasi = 1
Ciri ini merupakan akibat dari disosiasi yang terjadi secara sempurna dalam suatu larutan elektrolit. Ketika semua bagian zat terdisosiasi atau terionisasi menjadi ion ion, maka zat tersebut memiliki derajat ionisasi atau derajat disosiasi sama dengan satu.
Contoh Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik secara sempurna. Larutan ini mampu menghantarkan arus elektron sampai dapat menyalakan lampu dengan terang.
Adapun contoh larutan elektrolit kuat antara lain:
- Asam klorida (HCl)
- Asam bromida (HBr)
- Asam hidrogen iodida (HI)
- Asam nitrat (HNO3)
- Asam klorat HClO3)
- Asam perklorat(HClO4)
- Asam sulfat (H2SO4)
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Litium hidroksida (LiOH)
- Kalium hidroksida (KOH)
- Kalsium hidroksida (Ca(OH2))
- Barium hidroksida (Ba(OH2))
- Rubidium hidroksida (RbOH)
- Sesium hidroksida (CsOH)
- Stronsium hidroksida (CsOH)
- Natrium klorida (NaCL)
- Kalium bromida (KBr)
- Magnesium klorida (MgCl2)
- Litium klorida (LiCl)
- Kalium klorida (KCl)
- Tembaga (II)
- sulfat (CuSO4)