Pengertian, Jenis, dan Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat perubahan pada zat suatu benda yang sering terjadi, misalnya makanan yang membusuk atau es yang mencair
Secara umum, perubahan zat tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu perubahan fisika dan kimia. Kedua jenis perubahan tersebut memiliki perbedaan dari segi gejala dan sifat zat tergantung dari komposisi dan bahannya.
Lantas, apa saja perbedaan dari perubahan fisika dan kimia? Berikut rangkumannya di bawah ini.
Perubahan Fisika
1. Pengertian Perubahan Fisika
Dilansir dari laman Gramedia. com, perubahan fisika adalah bentuk perubahan pada zat suatu benda yang hanya dapat dilihat dan diamati dari tampilan fisiknya saja. Pada bentuk perubahan ini, zat juga dapat kembali menjadi keadaan semual setelah zat tersebut berubah.
Perubahan fisika tidak mengubah komposisi kimianya dalam zat benda tersebut. Selain itu, bentuk perubahan ini juga tidak sama sekali merubah materi atau membentuk zat yang jenisnya baru pada sebuah benda.
2. Jenis
Dalam praktiknya perubahan fisika memiliki berbagai macam jenis saat terjadi pada zat benda tertentu. Adapun jenis-jenisnya yaitu
- Mencair: bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud zat dari padat menjadi cair dengan mengandalkan energi panas
- Membeku: bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud zat cair menjadi padat dengan melepaskan energi panas.
- Mengkristal: bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud gas menjadi padat dengan melepaskan energi panasnya
- Menguap: bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud cair menjadi gas dengan bantuan energi panas
- Menyublim: bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud padat menjadi gas dengan bantuan energi panas
- Mengembun: bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud gas menjadi cair dengan melepaskan energi panas
Perubahan Kimia
1. Pengertian Perubahan Kimia
Dilansir dari laman Gramedia.com, perubahan kimia adalah salah satu perubahan yang terjadi pada bentuk dan ukuran zat yang kemudian menghasilkan zat baru. Perubahan materi ini menghasilkan jenis dan sifat materi yang berbeda atau baru dari zat semula dan kemudian disebut juga dengan istilah reaksi kimia atau reaksi.
Reaksi kimia ini menimbulkan substansi atau komposisi penyusun zat yang berubah menjadi rumus kimia yang baru.
Reaktan adalah unsur dari suatu reaksi, sedangkan hasil akhir dari reaksi tersebut adalah produk. Dalam praktiknya perubahan kimia akan mengalami penyusutan zat saat berubah.
2. Jenis-jenis Perubahan Kimia
Sama seperti perubahan fisika, perubahan kimia juga memiliki berbagai macam jenis saat terjadi pada zat benda tertentu. Adapun jenis-jenisnya yaitu
- Keterbakaran: salah satu sifat perubahan kimia yang tidak dapat mengembalikan zat menjadi bentuk bentuk awalnya
- Membusuk: perubahan kimia yang dapat ditandai dengan perubahan warna, ukuran dan kemunculan bau karena terjadi perubahan zat yang terkandung dalam benda tersebut yang dipengaruhi oleh suhu dan cuaca
- Kereaktifan: perubahan kimia karena adanya reaksi logam dan oksigen yang dapat merubah zat benda dengan bantuan kelembaban atau suhu
- Mudah salah satu sifat perubahan kimia karena zat- zat aktif yang bisa saja berubah dalam kondisi tertentu
- Beracun: salah satu sifat perubahan kimia karena zat- zat kimia memiliki banyak senyawa atau unsur-unsur yang berbahaya atau beracun
- Terlarut: gejala perubahan kimia karena sifatnya yang membuat zat bisa tercampur sempurna sehingga tidak dapat lagi dipisahkan atau dikembalikan pada bentuk semula
Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia
Berikut ini beberapa perbedaan perubahan fisika dan kimia yang dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai dari gejala, unsur-unsur yang terlibat, hingga sifat perubahannya.
1. Perubahan Fisika
Terjadi Perubahan Wujud
Pada perubahan fisika, peristiwa yang menyebabkan zat benda atau materinya bisa dikembalikan ke sifat awalnya seperti sebelum terjadi perubahan. Contoh perubahan wujud pada perubahan fisika dapat diamati dari proses pelelehan, peleburan, pencairan, dan sebagainya.
Terjadi Pelarutan
Pelarutan pada perubahan fisika adalah melarutkan suatu zat tertentu ke air tanpa merusak susunan atau komposisi kimia dari zat tersebut sehingga masing-masing zat yang dicampur masih memiliki sifat kimianya masing-masing.