20 Contoh Pantun Nasehat Penuh Makna
12. Contoh Pantun Nasehat tentang Jangan Pulang Larut Malam
Jalan-jalan ke Danau Toba,
pergi ke bukit tuk berkemah.
Bila senja telah tiba,
segeralah pulang ke rumah
13. Contoh Pantun Nasehat tentang Menuntut Ilmu
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
14. Contoh Pantun Nasehat tentang Menuntut Ilmu
Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian
15. Contoh Pantun Nasehat tentang Kebahagiaan
Naik pesawat ke pakistan
Sampainya pasti cepat
Belajarlah dari kesalahan
Kelak kebahagiaan akan di dapat
16. Contoh Pantun Nasehat tentang Sikap Sombong
Pergi berlayar ke Pulau Jawa
Tak lupa mampir ke Jakarta juga
Siapa berani bersikap jumawa
Ia akan menerima sanksinya juga
17. Contoh Pantun Nasehat Belajar
Jalan ke rumah menahan lapar
Sampai rumah ayamnya dimakan
Rita Teruslah berupaya dan tak lelah belajar
Kelak kau akan berhasil gapai cita-cita
18. Contoh Pantun Nasehat Dermawan
Lihat mawar merah merekah
Tak kupetik biarkan tumbuh menawan
Siapa ingat untuk bersedekah
Hatinya bahagia jadi orang dermawan
19. Contoh Pantun Nasehat Kejujuran
Menggambar di papan dengan kapur
Tak lupa gambar bunga dan jerapah
Jangan takut menjadi orang jujur
Hati tenang hidup pun indah
20. Contoh Pantun Nasehat Belajar
Makan rujak buah bersama acar
Rasanya enak jika ditambah merica
Manusia hendaknya banyak belajar
Hilangkan kebodohan dengan membaca
Ciri-ciri Pantun Nasehat
Setelah mengenali 20 contoh pantun nasehat di atas, dapat diketahui pula ciri-ciri pantun pada umumnya. Sebenarnya, ciri-ciri pantun nasehat mirip dengan pantun jenis lainnya dan hanya berbeda pada bagian isinya saja.
Pantun nasehat memuat nilai-nilai kehidupan agar manusia menjadi lebih baik. Nilai kebaikan dan budi pekerti yang singkat, memudahkan orang lain menerimanya. Pada umumnya, pantun nasehat memuat sebuah perintah, larangan, saran, dan kritik.
Pantun ini digunakan dan dibacakan kepada masyarakat umum maupun orang yang lebih muda. Pantun jenis ini cocok dibawa ketika menyampaikan sambutan di instansi pendidikan, acara keluarga, maupun momen lainnya.
Norma yang diangkat dalam pantun tersebut juga dapat berupa norma agama, hukum, kesusilaan, kesopanan, dan lain sebagainya. Berikutnya, sampiran adalah pengantar yang pada umumnya tidak berkaitan dengan isi pantun, tetapi dapat berupa kehidupan umum yang masyarakat.
Sampiran berfungsi untuk membentuk rima agar pantun semakin menarik. Kemudian, ciri yang mirip dengan jenis pantun lainnya yakni pada struktur dan rima pantun.
Pantun memiliki 4 baris yang terdiri dari 8 hingga 12 suku kata. Pantun memiliki rima a-b-a-b atau a-a-a-a atau b-b-b-b.
Pantun tidak boleh bersajak a-b-b-a atau b-a-a-b atau a-b-b-b.