Sejarah Pemberontakan DI/TII di Indonesia

Annisa Fianni Sisma
12 Juli 2023, 09:25
Sejarah Pemberontakan DI/TII
historia.id
Ilustrasi, Kartosuwirjo dibawa ke Kepulauan Seribu.

Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah berakhir pada 1954. Untuk atasi pembelotan Batalyon 624, pemerintah melancarkan Operasi Merdeka timur yang dipimpin Letkol Soeharto.

Pemberontakan DI/TII Aceh

Sejarah Pemberontakan DI/TII Aceh terjadi pada 20 September 1953 yang dipimpin Daud Beureueh. Pemberontakan ini muncul usai pernyataan proklamasi berdirinya NII dipimpin Kartosuwirjo dan muncul rasa kecewa oleh pimpinan masyarakat Aceh. Alasannya, Presiden Soekarno dinilai berbohong menjanjikan Aceh boleh menerapkan syariat Islam dan menjadi provinsi Indonesia.

Daud pun memberontak dan memutuskan bergabung dengan DI/TII Kartosuwirjo. Pemerintah berupaya mengatasi dengan militer dan diplomasi. Militer yakni Operasi 17 Agustus dan Operasi Merdeka. Diplomasi yakni dengan mengirim utusan ke Aceh dan berdiskusi dengan Daud.

Pemerintah pun akhirnya memberi hak otonomi kepada Aceh sebagai Daerah Istimewa Aceh dan menerapkan syariat Islam. Pemberontakan DI/TII di Aceh dapat diselesaikan secara musyawarah pada 1962.

Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan

Pemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TII (www.antarafoto.com)

Sejarah pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan yakni berlangsung pada 1950 hingga 1965 yang dipimpin Kahar Muzakkar, pemimpin Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS). Pemberontakan ini muncul usai perbedaan cara pandang pemerintah dengan Kahar muzakkar yang berkaitan dengan reorganisasi APRIS/TNI.

Muzakkar pun menyarankan seluruh anggotanya mendaftar ke Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Namun banyak yang ditolak karena tidak memenuhi syarat. Kahar pun kecewa dan mulai memberontak.

Aksi pertama pada 1950 hingga 1952. Aksi kedua yakni 1953 hingga 1965. TNI membentuk Operasi Baratayudha untuk mengatasi ini. Waktu yang diperlukan agar selesai yakni 12 tahun. Pemberontakan ini usai setelah Kahar Muzakkar ditembak mati.

Pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin Ibnu Hajar, dan terjadi pada 1950. Alasan pemberontakan ini adalah ketidakpuasan Ibnu terhadap reorganisasi TNI yakni ALRIS Divisi IV yang merupakan kelompok dirinya bertugas.

Baginya, reorganisasi ini membuat beberapa anggota ALRIS Divisi IV diberhentikan karena tidak memenuhi syarat termasuk Ibnu. Ibnu pun kecewa dan membentuk Kesatuan Rakyat yang Tertindas. Penyerangan pertamanya ke kesatuan tentara di Kalimantan Selatan pada Maret 1950.

Untuk mengatasinya, pemerintah menerima Ibnu kembali ke dalam APRIS. Namun setelah diberi persenjataan lengkap, Ibnu justru melarikan diri dan melanjutkan pemberontakannya.

Ia sempat sembunyi di dalam hutan agar terhindar dari kejaran TNI. Namun usai diberi janji pengampunan, Ibnu bersedia menyerahkan diri pada 1963, dan sempat ditahan dua tahun sebelum dikirim ke Jakarta yakni ke Mahkamah Militer pada Maret 1965. Ia kemudian dijatuhi hukuman mati dan meninggal dunia pada 22 Maret 1965.

 

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...