Sejarah Hari Peringatan Pemberontakan G30S PKI

Annisa Fianni Sisma
8 Agustus 2023, 12:00
Hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Ilustrasi, muralis menggambar wajah Pahlawan Revolusi yang gugur pada peristiwa G30S PKI di Cimindi, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022).

Setiap tanggal 30 September, bangsa Indonesia memperingati hari yang penuh dengan makna, yaitu Hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1965 dan menjadi salah satu sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Setiap warga negara perlu memahami peristiwa ini agar menjadi pembelajaran di masa depan. Memahami makna peringatan ini menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia dapat memperkuat nilai-nilai cara mempertahankan bangsa.

Berkaitan dengan hal tersebut, menarik mengetahui sejarah Hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI. Untuk memahaminya, simak uraian lengkapnya sebagai berikut.

Sejarah Hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI

Monumen Pahlawan Revolusi di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur
Monumen Pahlawan Revolusi di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur (kominfosandi.kamparkab.go.id)

Pemberontakan G 30 S PKI merupakan upaya kudeta yang dilakukan oleh Gerakan 30 September dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Dalam peristiwa ini, enam jenderal dan seorang letnan dilarang tewas secara tragis, termasuk di antaranya adalah Jenderal Ahmad Yani yang merupakan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia saat itu.

Pemberontakan tersebut merupakan upaya pemimpin PKI, yaitu DN Aidit dan Musso untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan membentuk pemerintahan komunis di Indonesia. Sejarah pemberontakan G30S PKI bermula dari ketegangan politik yang semakin meningkat di Indonesia pada pertengahan tahun 1960-an.

Pada periode ini, PKI memiliki pengaruh yang besar dalam pemerintahan Soekarno. Namun, PKI juga sudah lama dikritik oleh sejumlah kalangan karena dianggap ingin menggulingkan pemerintahan dan menciptakan negara komunis di Indonesia.

Pada 30 September 1965, sekelompok militer yang disebut dipimpin oleh Letkol Untung Syamsuri melakukan pemberontakan dengan tujuan untuk membunuh enam jenderal yang dianggap sebagai penghalang utama bagi pencapaian tujuan PKI. Pemberontakan ini dilakukan secara mendadak dan mengakibatkan tewasnya enam jenderal tersebut, yaitu Letjen Ahmad Yani, Mayjen M.T. Haryono, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen S. Parman, dan Mayjen Siswondo Parman.

Kejadian ini dikenal dengan sebutan "G30S" karena terjadi pada tanggal 30 September. Setelah pembunuhan tersebut, PKI menentang pemerintahan Soekarno.

Pemerintah sementara ini kemudian melancarkan operasi pembersihan yang dikenal dengan "Operasi Trisula" untuk menumpas anggota PKI dan simpatisannya. Seiring berjalannya waktu, Operasi Trisula menjadi semakin brutal dan mengakibatkan kematian ribuan orang yang diduga terlibat dalam pemberontakan G30S PKI.

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI
Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (Youtube)
 

Operasi Trisula dipimpin oleh pasukan khusus yang diberi mandat untuk menumpas PKI dan simpatisannya. Selama operasi ini berlangsung, ribuan orang yang diduga sebagai anggota PKI, termasuk simpatisan atau keluarganya, ditangkap, disiksa, dan dibunuh tanpa proses hukum yang adil.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...