Memahami Pengertian, dan Contoh Akulturasi Budaya

Ghina Aulia
11 Agustus 2023, 14:50
contoh akulturasi budaya
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/tom.
Ilustrasi, sejumlah anak memainkan barongsai di Wihara Dhanagun, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2023).

Perkembangan zaman tidak dapat menjadi penghalang untuk bertemunya suatu budaya. Beberapa di antaranya ada yang membaur menjadi satu sehingga memunculkan kultur baru. Sementara sisanya tercampur tanpa meninggalkan nilai dari kebudayaan aslinya.

Proses sosial tersebut dikaji lebih lanjut melalui cabang ilmu sosial, yakni sosiologi. Singkatnya, sosiologi mempelajari tentang susunan dan proses kehidupan sebagai suatu sistem.

Adapun yang akan menjadi pembahasan berikut ini, yaitu contoh akulturasi budaya. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.

PARADE NUSANTARA FESTIVAL IMLEK BERSAMA 2023 DI BALI
PARADE NUSANTARA FESTIVAL IMLEK BERSAMA 2023 DI BALI (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz)

Pengertian Akulturasi

Muhammad Hasyim mendefinisikan akulturasi sebagai perpaduan dua budaya yang berbeda dalam kehidupan yang harmonis dan damai.

Redfield, Linton, dan Herskovits menjelaskan bahwa akulturasi memahami fenomena yang terjadi ketika kelompok individu yang memiliki budaya yang berbeda datang ke budaya lain kemudian terjadi kontak berkelanjutan dari sentuhan yang pertama dengan perubahan berikutnya dalam pola kultur asli atau salah satu dari kedua kelompok.

Sementara Koentjaraningrat menyampaikan bahwa akulturasi adalah proses sosial yang terjadi ketika kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu terkena budaya asing yang berbeda. Disebutkan juga persyaratan proses akulturasi terdiri atas afinitas atau penerimaan budaya tanpa rasa kejutan, kemudian terbentuk keseragaman atau homogenitas.

Berry di dalam bukunya yang berjudul Acculturation (2005) berpendapat bahwa akulturasi adalah sebuah proses yang merangkap dari perubahan budaya dan psikologis yang berlangsung sebagai hasil kontak antara dua atau lebih kelompok budaya dan anggotanya.

Lebih lanjut, Berry menyampaikan bahwa terdapat dua konsep pada akulturasi. Di antaranya yaitu akulturasi yang mencoba memahami berbagai fenomena yang dihasilkan individu atau kelompok dengan budaya yang berbeda. Ketika ada budaya baru, akan muncul perubahan pada pola budaya aslinya.

Kemudian konsep akulturasi berikutnya yaitu adanya hubungan antara dua atau lebih sistem budaya. Proses akulturasi dapat dipahami sebagai perubahan budaya yang merupakan salah satu konsekuensinya. Pernyataan ini mengacu pada faktor akulturasi yang bisa berasal dari aspek psikologis atau demografis.

Faktor Terjadinya Akulturasi dan Penghambatnya

Secara umum, terdapat lima faktor penyebab terjadinya alukturasi, yakni sebagai berikut:

  1. Kontak kebudayaan tanpa menghilangkan kebudayaan asli
  2. Jumlah penduduk yang bertambah
  3. Penemuan baru di berbagai bidang yang dapat mempengaruhi kebudayaan sebelumnya
  4. Perubahan alam
  5. Konflik atau sengketa antara dua negara atau lebih.

Adapun, proses akulturasi bisa terhambat jika dalam suatu masyarakat terjadi beberapa hal, antara lain jika masyarakat memegang teguh budaya, dan adanya pandangan negatif terhadap budaya asing.

Kemudian, masyarakat disuatu wilayah sulit membuka diri dari pengaruh luar, serta lokasi tempat tinggal masyarakat yang dimaksud terisolasi.

Ciri-ciri Akulturasi

Akulturasi memiliki tujuh ciri-ciri, yakni sebagai berikut:

  1. Tidak menghilangkan unsur budaya asli
  2. Menciptakan kedamaian
  3. Menurunkan wibawa suatu tokoh masyarakat
  4. Kebudayaan mudah terkikis
  5. Adanya kesadaran bersama
  6. Munculnya sikap terbuka terhadap budaya yang datang
  7. Terdapat rasa cocok ketika nilai dari budaya baru tersebut masuk.
MASJID LANGGAR AGUNG DIPONEGORO
MASJID LANGGAR AGUNG DIPONEGORO (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.)

Contoh Akulturasi

Di Indonesia, contoh akulturasi budaya dapat ditemui di berbagai wilayah melalui kesenian, maupun bentuk bangunan. Contoh akulturasi budaya tersebut, antara lain:

1. Barongsai

Contoh akulturasi salah satunya barongsai, yaitu percampuran budaya Tionghoa dan Indonesia. Hingga sekarang, barongsai dapat disaksikan sebagai pertunjukan budaya yang populer di Pulau Jawa.

2. Masjid Langgar Tinggi

Masjid Langgar Tinggi terdapat di Pekojan, Jakarta Barat. Tahukah Anda bahwa bangunan ini merupakan hasil akulturasi antara arsitektur Tionghoa dan Jawa.

3. Gambang Kromong

Gambang Kromong merupakan musik Betawi yang menjadi salah satu contoh akulturasi budaya. Melansir Gramedia, kesenian ini merupakan campuran antara budaya Indonesia dan Tiongkok.

4. Wayang Mahabarata

Contoh akulturasi budaya berikutnya adalah wayang Mahabarata yang berasal dari India. Sejak zaman dahulu, pertunjukkan ini biasa diadakan di Indonesia dan masih kental hingga sekarang pada kalangan masyarakat tertentu.

5. Masjid Menara Kudus

Masjid Menara merupakan percampuran budaya Islam dan Hindu di masa lalu. Arsitektur ini dapat dijumpai kawasan Kudus.

Tradisi membagi nasi jangkrik di Kudus
Tradisi membagi nasi jangkrik di Kudus (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom.)

Strategi Akulturasi

Strategi akulturasi merupakan cara yang digunakan oleh individu kelompok ketika berinteraksi dengan kelompok individu dan budayanya yang berbeda. Menurut Berry (2005), terdapat empat strategi dalam akulturasi. Berikut pembahasannya.

1. Strategi asimilasi, ketika individu tidak memiliki keinginan untuk memelihara identitasnya. Mereka cenderung terbuka untuk berinteraksi dengan budaya lain.

2. Strategi separasi, individu memegang teguh budaya kulturalnya dan menghindari paparan budaya asing.

3. Strategi integrasi, proses ini akan terjadi apabila individu tersebut merasa tertarik untuk memelihara budaya aslinya semari membangun interaksi dengan kelompok lain.

4. Strategi marginalisasi, terjadi ketika kemungkinan untuk memelihara budaya aslinya dan kemungkinan untuk berinteraksi dengan kelompok lain sangat kecil.

Di samping itu, individu dapat mempertimbangkan perubahan psikologis yang terjadi pada pribadi dan lingkungannya. Maka dari itu, penting untuk mengidentifikasi perubahan dengan memilah hal apa saja yang dibutuhkan dari populasi tertentu.

Diketahui bahwa perubahan psikologis yang dimaksud dapat termasuk ke dalam rangkaian perubahan yang dapat diselesaikan dengan mudah. Sederhananya yaitu cara berpakaian, berbicara, berperilaku, dan kebiasaan sehari-hari lainnya.

Selain pembauran dua atau lebih kebudayaan, akulturasi juga banyak membahas tentang sikap individu kelompok terhadap budaya tertentu. Di dalam pribadinya, ada yang namanya akulturasi psikologis yang berkaitan dengan dinamika interpersonal yang mempengaruhi reaksi terhadap budaya itu sendiri.

Demikian pembahasan tentang contoh akulturasi budaya yang penjelasan lengkapnya. Termasuk pengertian, faktor pendukung dan penghambat, karakteristik, serta strategi yang patut diketahui.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...