5 Contoh Personal Recount Text dan Terjemahannya

Recount text merupakan jenis teks yang membahas tentang peristiwa yang umumnya berkaitan langsung dengan penulis. Secara bahasa, recount dalam bahasa Indonesia memiliki makna menceritakan kembali.

Umumnya recount text banyak dibahas pada pelajaran bahasa Inggris dan Indonesia. Pengajar bisa memberikan tugas dan pembelajaran untuk mengasah kemampuan siswa dalam menulis dan bercerita.

Lantaran recount text merupakan text yang mengurutkan peristiwa secara kronologis. Mulai dari pengenalan konteks dan latar belakang. Isi atau inti dari cerita, hingga penutupan, kesimpulan, atau pendapat penulis secara pribadi.

Apa itu Personal Recount Text?

Salah satu jenis recount text adalah personal. Sesuai dengan namanya, teks akan membahas hal yang berkaitan dengan kehidupan pribadi penulis. Seperti pengalaman dan curahan hati mengenai suatu peristiwa.

Personal recount text merupakan salah satu jenis yang banyak ditemui ketika mencari contoh. Misalnya yang paling umum, yakni tentang liburan.

Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id akan menyertakan contoh personal recount text. Selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.

Contoh Personal Recount Text 1

4 years ago, I had to go away from my parents and live alone because at that time I had become a university student.

At first I thought that living alone would be fun, because I was finally free from the curfew and the various restrictions given by my parents. But, it turned out living alone had its own difficulties.

I felt lonely very often, especially during the first year I lived alone. The feeling of wanting to continue contacting and talking to my parents grew bigger. I became aware that I had underestimated the togetherness we had all along.

I also had a hard time getting help when I got into troubles. It felt like people did not want to help me and they just let me handle my problems alone. This sometimes made me very frustrated.

4 years of living alone taught me about longing for family and independence.

Terjemahan:

Empat tahun yang lalu, aku harus pergi jauh dari orang tuaku dan tinggal sendirian karena pada saat itu aku sudah menjadi seorang mahasiswa.

Pada awalnya aku mengira hidup sendirian akan menyenangkan, karena akhirnya aku bebas dari jam malam dan berbagai larangan yang diberikan orang tuaku. Tetapi, ternyata tinggal sendirian punya kesulitannya sendiri.

Aku sangat sering merasa kesepian, terutama di tahun pertama aku tinggal sendiri. Perasaan ingin terus menghubungi dan berbicara dengan orang tuaku tumbuh semakin besar. Aku menjadi sadar bahwa aku telah meremehkan kebersamaan yang kami miliki selama ini.

Aku juga merasa kesulitan mendapat bantuan ketika aku mendapat masalah. Rasanya seperti orang-orang tidak mau membantuku dan mereka membiarkanku menangani masalahku sendirian. Hal ini terkadang membuatku sangat frustasi.
Empat tahun tinggal sendirian mengajarkanku tentang kerinduan pada keluarga dan kemandirian.

Contoh Personal Recount Text 2

Last week was probably the most chaotic week in May this year. I felt like I made a lot of mess that week, both at work and in my circle of friends.

First, I messed up the division meeting on Monday morning. I accidentally took the wrong document and left the correct one on my desk, which made my division head very angry with me.

Second, on a Thursday night, because I was busy towards the end of the month and I had to work late, I did not come to Marcia’s birthday party, which made her furious because I had promised her, and she did not want to talk to me.

Everything that happened to me last week really made me sad and disappointed in myself.

Terjemahan:

Minggu lalu mungkin adalah minggu paling kacau di bulan Mei tahun ini. Aku merasa aku banyak membuat kekacauan di minggu tersebut, dalam pekerjaan dan dalam lingkaran pertemananku.

Pertama, aku mengacaukan rapat divisi pada hari Senin pagi. Aku tidak sengaja mengambil dokumen yang salah dan meninggalkan dokumen yang benar di atas meja kerjaku, yang membuat kepala divisiku sangat marah padaku.

Kedua, pada hari Kamis malam, karena aku sibuk menjelang akhir bulan dan aku harus bekerja lembur, aku tidak datang ke pesta ulang tahun Marcia, yang membuatnya marah besar karena aku telah berjanji padanya, dan dia tidak mau bicara padaku.