5 Dongeng Pendek untuk Anak SD yang Menghibur dan Penuh Pesan Moral

Destiara Anggita Putri
7 Februari 2025, 16:01
Dongeng Pendek untuk Anak SD
Freepik
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Membacakan dongeng pendek untuk anak SD dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan sisi kreatif anak sejak usia dini.

Tidak hanya membawa anak ke dunia imajinasi, dongeng juga dapat mengajarkan anak mengenai nilai-nilai kebaikan. Dongeng pun juga bisa menjadi hiburan yang dapat mengisi waktu luang mereka.

Dongeng pendek untuk anak SD sendiri umumnya berisikan cerita fiksi tentang kehidupan sehari-hari atau khayalan yang bisa menghibur dan tetap memberikan pesan moral untuk diterapkan dalam kehidupannya.

Berikut ini dibawah ini beberapa dongeng pendek untuk anak SD yang bisa dijadikan pilihan bagi orangtua yang ingin membacakannya untuk anak tercinta.

Dongeng Pendek untuk Anak SD

Berikut ini lima dongeng pendek dari berbagasi sumber yang bisa dibacakan untuk anak SD karena berisi cerita yang menghibur namun ada banyak pembelajaran di dalamnya.

Dongeng Pendek untuk Anak SD
Dongeng Pendek untuk Anak SD (Freepik)

1. Ayam dan Ikan Tongkol

Raja bangsa ayam bernama Kukuru Raja dan raja bangsa ikan tongkol bernama Halili bersahabat karib dan sering bermain bersama. Kukuru suka mengajak Halili ke daratan. Begitu pula dengan Halili, ia sering mengajak Kukuru bermain ke laut.

Suatu hari, Kukuru mengajak Halili ikut pesta dansa di kampung nelayan. "Yuk, ikutan pesta dansa. Di sana banyak makanan lezat dan pertunjukan tari," ajak Kukuru.

Halili pun tertarik dengan ajakan sahabatnya. "Baiklah, aku akan ikut. Pasti menyenangkan ikut pesta dansa," sahut Halili.

Keesokan harinya, ketika senja menjelang, mereka sudah tiba di tepi pantai. Semua ikan tongkol dan ayam pergi bersama menuju pesta. Halili berpesan kepada Kukuru agar memberi tahu jika waktu fajar telah tiba. Jika tidak, bangsa manusia akan menyantap mereka.

Pesta pun berlangsung dengan meriah. Mereka menikmati suasana pesta. Karena kekenyangan, mereka pun tertidur lelap hingga melewati waktu fajar. Semua ikan tongkol ditangkap oleh nelayan di pagi hari. Halili merasa kesal karena Kukuru yang tidak menepati janji. Ia mengutuk bangsa ayam menjadi buta di malam hari. Ia juga bersumpah akan memakan semua ayam yang datang ke laut. Persahabatan pun menjadi permusuhan. Mungkin itulah sebabnya mengapa nelayan sangat mudah memancing tongkol dengan umpan bulu ayam.

2. Kura-kura yang Sombong

Diceritakan, ada seekor kura-kura yang sombong, karena merasa lebih pantas terbang daripada berenang dengan tempurung beratnya. Ia kemudian memaksa seekor angsa untuk membawanya terbang.

Benar saja, sang kura-kura berhasil dibawa terbang dengan berpegang pada sebatang kayu yang digigit angsa. Namun, dalam perjalanan, lama kelamaan pegangan kura-kura menjadi lemah.

Dalam hitungan detik, sang kura-kura pun jatuh dari ketinggian ke tanah. Namun, tempurung yang selama ini begitu dibenci sang kura-kura justru menyelamatkan nyawanya dari kematian. Sang kura-kura kemudian menyadari kesombongannya yang salah.

3. Kambing Pemalas dan Ibu

Di sebuah padang rumput yang luas, hiduplah seekor Kambing kecil yang pemalas. Ia selalu bermain sampai larut malam dan baru bangun ketika matahari sudah tinggi.

Suatu pagi, Ibu Kambing pergi mencari air di danau yang jauh. Ia berpesan kepada Kambing kecil untuk tidak bermain terlalu jauh dan menunggunya di rumah.

Namun, Kambing kecil tidak menuruti pesan ibunya. Ia pergi bermain dan lupa waktu. Ketika ia sadar, hari sudah sore dan Ibu Kambing belum kembali. Kambing kecil pun menangis karena takut ditinggalkan.

Untungnya, Kancil, seekor hewan yang bijak, datang dan menghibur Kambing kecil. Kancil mengajaknya bermain petak umpet untuk mengalihkan perhatiannya dari kesedihan.

Setelah beberapa saat bermain, Ibu Kambing pun kembali. Kambing kecil sangat senang dan langsung memeluk ibunya. Ia meminta maaf karena telah bermain terlalu lama dan membuat ibunya khawatir.

Ibu Kambing memeluk Kambing kecil dengan penuh kasih sayang. Ia menjelaskan bahwa dia harus membantu anak kambing lain yang kehausan di tengah jalan, sehingga ia terlambat pulang.

Kambing kecil merasa bersalah dan berjanji akan menjadi anak yang lebih rajin dan penurut. Ia tidak ingin membuat ibunya khawatir lagi.

Kancil pun tersenyum bahagia melihat Kambing kecil dan ibunya sudah bersatu kembali.

4. Kancil dan Ikan Kecil

“Tolong, tolong!” terdengar suara teriakan.

Kancil mencari sumber suara itu. Ternyata suara itu berasal dari sebuah ember. Seekor ikan kecil berwarna kuning memanggil Kancil. 

“Kancil, tolong aku. Aku ditangkap oleh seorang anak laki-laki,” ucap si Ikan. 

Kancil menoleh ke arah anak lelaki yang berdiri di bawah mangga. Tak jauh dari mereka, ada sungai yang mengalir tenang. 

“Kenapa dia menculik kamu, Ikan?” tanya Kancil.

“Aku tidak tahu, Tiba-tiba saja dia menangkapku dan memasukkanku ke ember ini,” sungut Ikan.

“Aku takut dimasukkan ke akuarium. Aku tidak mau terkurung di tempat itu,” lanjut Ikan.

Kancil kembali menoleh ke anak lelaki itu, lalu ia berkata “Aku akan menolongmu. Namun aku perlu memastikan dulu, apakah benar anak itu menangkapmu dan mempunyai tujuan yang tidak baik.”

“Terima kasih, kancil. Aku harap kamu menolongku.” pinta Ikan.

Kancil segera mendekati si anak lelaki. Dia melihat anak itu juga menangkap ikan-ikan kecil lainnya. Ikan-ikan itu dimasukkan ke ember. 

“Ke mana kalian, ikan-ikan kecil? Aku sangat lapar,” kata seekor ikan besar dari dalam sungai.

“Oooh, ternyata anak itu menyelamatkan ikan-ikan kecil dari si ikan besar. Ikan kecil salah sangka.” ucap Kancil.

Tak lama, ikan besar menghilang. Si anak lelaki itu mengembalikan ikan-ikan kecil ke sungai. 

“Sebentar lagi kamu bebas, Ikan. Ternyata anak itu cuma ingin menyelamatkan kamu dan teman-temanmu dari ikan besar yang kelaparan. Anak itu sedang mengembalikan ikan ke sungai,” bisik kancil.

Ikan tersenyum senang. Ketakutannya tidak terbukti. Karena pertolongan si anak lelaki tersebut, Ikan bisa hidup bebas dan berenang di sungai lagi. 

5. Burung Gagak yang Haus

Pada suatu hari yang terik, seekor burung gagak terbang melintasi hutan, merasa sangat kehausan setelah terbang jauh. Ia mencari-cari air di mana-mana, namun tak satu pun sumber air yang ia temui. Gagak itu terus terbang, berharap menemukan tempat yang bisa memberi kesejukan. 

Setelah beberapa lama terbang, akhirnya si gagak melihat sebuah kendi yang tergeletak di bawah pohon. Gagak itu langsung terbang menuju kendi tersebut, berharap ada air di dalamnya. Namun, begitu ia membuka tutup kendi dan melihat isinya, ternyata air di dalam kendi itu sudah sangat sedikit, jauh di bawah permukaan.

Gagak merasa sangat kecewa, tetapi ia tidak mau menyerah begitu saja. Ia berpikir keras mencari cara untuk meminum air itu. Tiba-tiba, ia mendapat ide cemerlang. Si gagak pun mulai mencari batu kecil di sekitar dirinya. Ia kemudian mengambil batu-batu tersebut satu per satu dan memasukkannya ke dalam kendi. 

Setelah beberapa waktu, si gagak mulai melihat perubahan. Air di dalam kendi perlahan-lahan naik, karena batu-batu yang dimasukkan ke dalamnya membuat volume air meningkat. Akhirnya, air di dalam kendi cukup tinggi untuk dapat diminum si gagak. Dengan senang hati, gagak itu akhirnya bisa meminum air dan menghilangkan rasa hausnya.

Demikian lima dongeng pendek untuk anak SD yang bisa dibacakan karena berisi kisah yang menghibur namun tetap penuh dengan pesan moral.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...