5 Destinasi Wisata Jogja yang Memanjakan Mata

Image title
9 September 2021, 12:48
Komunitas Beras Kencur menarikan tarian Geol Denok pada Jogja Tourism Festival (JTF) di Gumuk Pasir Parangkusumo, salah satu destinasi wisata Jogja.
/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190927198.jpg
Komunitas Beras Kencur menarikan tarian Geol Denok pada Jogja Tourism Festival (JTF) di Gumuk Pasir Parangkusumo, salah satu destinasi wisata Jogja.

Keindahan alam dan budaya DI Yogyakarta atau Jogja sudah banyak menarik minat wisatawan lokal dan asing. Kota wisata yang pernah menjadi ibu kota sementara Indonesia di masa perjuangan ini menyimpan banyak objek wisata dan peninggalan sejarah, seperti Candi Prambanan dan Istana Ratu Boko.

Di masa awal pandemi, tepatnya pada 2020, daerah istimewa seluas 3.186 kilometer persegi (km2) ini mencatatkan penurunan signfikan jumlah wisatawan hingga 50%. Meneruskan catatan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, kunjungan wisatawan Yogyakarta hanya sekitar 1,3 juta wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Namun, meninjau angka penyebaran Covid-19 di kota pimpinan Hamengkubuwana X ini, pemerintah melalui Koordinator PPKM Jawa dan Bali, Luhut Binsar Panjaitan, menyebutkan status PPKM DI Yogyakarta turun menjadi level 3.

Kendati demikian, segala bentuk kegiatan wisata tetap harus menerapakan protokol kesehatan yang berlaku. Agar tujuan berwisata dapat tercapai dengan aman dan nyaman.

Merangkum berbagai sumber berikut pilihan wisata Jogja yang cocok jadi destinasi liburan penghilang penat.

1. Gumuk Pasir Parangkusumo

Gundukan pasir yang berlokasi di Kabupaten Bantul ini jadi tempat favorit bagi penyuka olahraga sandboarding. Meskipun gumuk pasir tersebar di beberapa negara, seperti Filipina dan Vietnam, namun hanya Parangkusumo yang jadi lokasi olahraga antimainstream ini.

Untuk bermain sandboarding, pengunjung hanya perlu membayar sebesar Rp 70.000 untuk bisa menyewa papan seluncur sepuasanya.

Bentang alam yang proses pembentukannya dipengaruhi angin ini, bertipe barchan dengan ketinggian 5-15 meter. Gundukan ini lahir dari erupsi Gunung Merapi yang endapannya dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di Pantai Selatan.

Berdasarkan situs Parangtritis Geomaritime Science Park, gumuk pasir ini termasuk gumuk pasir pesisir (coastal dunes). Jenis ini tersebar di di tiga negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

Ada yang unik dari Gumuk Pasir Jogja ini, meskipun gumuk pasir tipe barchan lebih banyak ditemukan di wilayah beriklim kering dan setengah kering (arid dan semi-arid), Gumuk Pasir Parangkusumo ini justru beriklim tropika basah.

2. Hutan Pinus Mangunan

Hutan pinus yang terletak di  Kecamatan Dlingo di Kabupaten Bantul Yogyakarta ini jadi spot foto populer para penggila foto. Ada banyak objek foto instagramable yang bisa menambah keindahan dan keunikan foto. Tak sedikit pasangan yang menjadikan Hutan Pinus Mangunan sebagai lokasi foto pre wedding.

Selain berfoto ria, destinasi wisata yang juga disebut hutan pinus Imogiri karena berada di dekat makam Raja-Raja Imogiri ini juga jadi tempat yang pas untuk bersantai sejenak dari penatnya aktivitas harian. Banyaknya pohon pinus yang berjejer memungkinkan wisatawan untuk mengikat hammock dan berayun di atasnya sambil menikmati udara segara nan asri.

Biaya yang harus disiapkan untuk mengunjungi lokasi wisata ini juga cukup terjangkau, yaitu sebesar Rp 5.000 (parkir mobil) dan Rp 2.000 (parkir motor). Sementara, untuk biaya masuk cukup mengeluarkan Rp 2.500.

Infrastruktur hutan pinus ini juga sudah cukup baik. Ditemani pohon pinus yang berjejer rapat, pengunjung cukup berjalan melewati jalan setapak yang rapi untuk menuju spot tertentu. Ada beberapa spot populer, di antaranya Gardu Pandang Pertama, Gardu Pandang Kedua, gazebo, meja kursi untuk bersantai, dan sebagainya.

3. Tebing Breksi

Tebing Breksi merupakan bekas lokasi tambang yang dikelola menjadi tempat wisata. Dahulu, masyarakat setempat memanfaatkan lokasi ini sebagai tempat menambang batu kapur atau batu alam. Penelitian menunjukan batu alam tersebut merupakan batuan vulkanis yang berasal dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Alhasil, aktivitas penambangan pun dihentikan.

Tebing yang terbengkalai ini akhirnya disulap menjadi karya seni oleh masyarakat Jogja, sehingga membuat banyak warga mulai berdatangan. Pada Mei 2015, Tebing Breksi diresmikan sebagai tempat wisata oleh Sri Sultan Hamengkubuwana X.

Para pengunjung yang berdatangan umumnya hendak menikmati ukiran aestetik di permukaan tebing ini dan tentunya untuk menambah koleksi foto. Dari Tebing Breksi, setiap pengunjung punya kesempatan menikmati indahnya Kota Jogja,  Candi Prambanan, dan Gunung Merapi.

Ada banyak spot favorit pengunjung, seperti ukiran wayang dan naga, serta tangga-tangga batuan Tebing Breksi. Di samping itu, tempat wisata ini juga punya lokasi amphiteater atau area panggung pertunjukan Tlatar Seneng.

Untuk wisatawan yang hendak mengunjungi Tebing Breksi cukup merogoh kocek Rp 5.000 untuk biaya masuk, dan Rp 2.000 untuk parkir motor Rp 5.000 untuk parkir mobil. Prasarana yang disediakan juga cukup lengkap, mulai dari lahan parkir, musala, toilet, dan sejumlah warung makan. Jangan lupa juga sedia payung apabila berkunjung di siang hari, sebab matahari akan terasa terik.

Bagi Anda yang tergoda untuk mengunjungi area tambang ini sekarang, harus sedikit bersabar. Sebab, Tebing Breksi saat ini tutup sementara waktu akibat kecelakaan tunggal truk engkel di Jalan Breksi pada Jumat, 3 September 2021. Kecelakaan tersebut menewaskan sebanyak enam orang.

4. Heha Sky View

Bagi Anda yang ingin menikmati kuliner Jogja sembari memanjakan mata dengan keindahan alam dataran tinggi, kalian bisa berkunjung ke Heha Sky View.

Lokasi wisata anyar ini menyediakan berbagai fasilitas hiburan, seperti Garden Area, Sky Glass, Sky Swing, Love Box, Reflecting Pool, Bean Bag Area, Live Music, HeHa Garage, dan toko suvenir. Ada juga fasilitas prasarana yang bisa menunjang aktivitas wisata pengunjung, seperti toilet, musala, area parkir, hingga jalur kursi roda.

Destinasi wisata ini terletak di perbukitan Gunung Kidul, sekitar 40 menit dari pusat kota Yogyakarta. Heha Sky View buka setiap hari Senin – Jumat pukul  10.00 – 21.00 WIB, Sabtu dan hari besar pukul 10.00 – 21.00 WIB, sementara untuk hari Minggu pukul 08.00 – 21.00 WIB.

Sementara, untuk biaya masuk juga menyesuaikan hari dan jam operasional, yakni:

- Senin-Kamis:
Pukul 10.00-16.00 WIB, Rp 10.000
Pukul 16.01-21.00 WIB, Rp 15.000

- Jumat:
Pukul 10.00-16.00 WIB, Rp 10.000
Pukul 16.01-21.00 WIB, Rp 20.000

- Sabtu & hari besar:
Pukul 09.00-16.00 WIB, Rp 15.000
Pukul 16.01-21.00 WIB, Rp 20.000

- Minggu:
Pukul 08.00-16.00 WIB, Rp 15.000
Pukul 16.01-21.00 WIB, Rp 20.000

5. Gua Jomblang

Di kawasan Gunung Kidul memang cukup banyak destinasi wisata yang memanjakan mata, salah satunya Gua Jomblang.

Tidak hanya wisatawan lokal, eksistensi Gua yang berada di Desa Pancarejo, Kecamatan Semanu ini juga sudah sampai ke telinga masyarakat global dan menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung. Salah satu spot unggulannya, yaitu “cahaya surga” yang hanya bisa didapatkan pengunjung di mulut Gua Jomblang.

Karena keindahan alamnya yang langka, wisatawan yang ingin melakukan aktivitas susur gua Jomblang mesti merogoh kocek agak dalam, yaitu sebesar Rp 450.000 sekali masuk.

Gua yang juga dikenal dengan nama Gua Vertikal ini memiliki mulut gua yang berada di permukaan tanah. Sehingga, untuk memasuki gua, pengunjung perlu menuruni mulut gua yang dibagi menjadi beberapa rute dengan kedalaman 15 – 80 meter. Untuk menuju ke kedalaman 15 meter bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Jika Anda wisatawan pemula, tidak perlu khawatir, sebab pemandu wisatawa akan memberi arahan terkait cara melakukan caving sendiri.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...