Rupiah Dibuka Melemah Rp 14.277 Per US$ Terimbas Sentimen Tapering Off

Abdul Azis Said
24 November 2021, 09:48
rupiah, tapering off, Fed
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pegawai menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Rupiah dibuka melemah 0,13% ke level Rp 14.277 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Kurs garuda diramal melanjutkan pelemahan di tengah berlanjutnya sentimen tapering off, tercermin dari kenaikan yield US Treasury beberapa hari terakhir.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat ke Rp 14.272 pada pukul 09.18 WIB. Kendati demikian masih jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 14.258 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga bergerak memerah. Dolar Singapura melemah 0,1%, dolar Taiwan 0,05%, won Korea Selatan 0,01%, rupee India 0,02%, ringgit Malaysia 0,24% dan bath Thailand 0,34%.

Yuan Cina menguat 0,02%, peso Filipina dan dolar Hong Kong kompak menguat 0,01%. Sementara yen Jepang stagnan.

 Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan kembali tertekan ke arah Rp 14.300 per dolar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp 14.220.

Tekanan terhadap nilai tukar dipengaruhi tren kenaikan pada yield US Treasury beberapa hari terakhir yang mengindikasikan kembali menguatnya tapering off The Fed.

"Kenaikan yield didukung oleh sentimen potensi percepatan tapering dan kenaikan suku bunga acuan AS," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (24/11).

Mengutip Treasury.gov, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali naik menjadi 1,67% pada perdagangan kemarin (23/11).

Kenaikan di atas 1,6% sudah dimulai sejak awal pekan ini. Tingkat yield kemarin juga tercatat sebagai tertinggi dalam sebulan terakhir.

Kenaikan juga terjadi di semua obligasi bertenor panjang. Yield obligasi tenor 20 tahun naik menjadi 2,08% setelah sempat turun pada akhir pekan lalu.

Yield US Treasury tenor 30 tahun juga naik menjadi 2,02% setelah sepekan lalu berhasil turun di kisaran 1,9%.

 Ariston mengatakan kenaikan yield US Treasury yang dimuali sejak akhir pekan lalu terutama dipengaruhi sentimen tapering off yang kembali kuat.

Dimulai dari pernyataan dua pejabat bank sentral AS pada Jumat (19/11) yang memberi peluang tapering off berupa pengurangan pembelian aset akan diakhiri lebih cepat.

Wakil Ketua The Fed Richard Clarida pada akhir pekan lalu mengatakan akan mendorong pembahasan percepatan laju pengurangan pembelian aset pada pertemuan pengambil kebijakan pada Desember mendatang.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...