Fed Beri Sinyal Percepatan Tapering, Rupiah Melemah Rp 14.283 Per US$

Abdul Azis Said
25 November 2021, 10:00
rupiah, fed, tapering off
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

Nilati tukar rupiah dibuka melemah 0,1% ke level Rp 14.277 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan nilai tukar terimbas rilis notulensi rapat The Fed yang menunjukkan adanya peluang percepatan tapering off.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke posisi Rp 14.283 pada pukul 09.30 WIB. Ini semakin jauh dari penutupan kemarin Rp 14.265 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Pelemahan terutama dialami dolar Taiwan 0,05%, dolar Singapura 0,01%, won Korea Selatan 0,31%, peso Filipina 0,36%, dan ringgit Malaysia 0,21%.

Sementara itu, yen Cina menguat 0,06%, bersama bath Thailand 0,42%, rupee India 0,04%, dolar Hong Kong 0,02% dan yen Jepang 0,03%.

 Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah ke arah Rp 14.300, dengan potensi penguatan di kisaran Rp 14.220 per dolar AS.

Koreksi pada nilai tukar terimbas rilis ringkasan rapat The Fed yang menunjukkan adanya peluang percepatan tapering off jika inflasi terus memanas.

"Potensi jumlah obligasi yang dibeli tiap bulannya bisa berkurang lebih banyak dari rencana sebelumnya," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (25/11).

Mengutip CNBC Internasional, berdasarkan risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) awal bulan ini, pejabat The Fed membuka peluang mempercepat penarikan berbagai stimulusnya jika inflasi terus memanas.

Kendati demikan, isu kenaikan harga-harga masih jadi perdebatan utama di kalangan anggota komite.

 Sebagian dari anggota komite memberikan catatan bahwa The Fed harus siap menyesuaikan kecepatan pembelian asetnya jika inflasi berjalan lebih tinggi dari target bank sentral.

The Fed berencana mengurangi pembelian aset sebesar US$ 15 miliar dari pembelian rutinnya US$ 120 miliar.

Tetapi beberapa pejabat The Fed menyarankan jumlah pengurangan pembelian tersebut ditingkatkan sehingga bisa selesai lebih cepat.

Beberapa menyarankan pembelian diakhiri April tahun depan, dari rencana awal The Fed akan berakhir pada pertengahan 2022.

"(The Fed) tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi tekanan inflasi yang menimbulkan risiko terhadap stabilitas harga jangka panjang dan tujuan pekerjaan," tulis risalah rapat tersebut yang dirilis Rabu, (24/11).

 Selain itu, Ariston mengatakan sentimen tapering off semakin diperkuat oleh rilis data ekonomi AS.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...