Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Membangun Momentum Pemulihan Ekonomi
![Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Membangun Momentum Pemulihan Ekonomi](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2021/06/28/Kolaborasi_Pemerintah_dan_Swasta_Membangun_Momentum_Pemulihan_Ekonomi-2021_06_28-12_31_32_5a2948f58a274e9071323fbe49361250_620x413_thumb.jpg)
Perusahaan teknologi Grab Indonesia menjalankan sejumlah program yang menjadi fokus dalam upaya membantu pemulihan perekonomian Indonesia saat pandemi Covid-19. Kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah ini misalnya berupa program vaksinasi dan digitalisasi UMKM.
Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, sekarang ini merupakan momen terpenting untuk mendorong kemitraan antara pemerintah dan swasta. Pihaknya pun terus berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Pasalnya, dampak dari pandemi ini dialami oleh semua orang. Dengan semangat gotong royong, kita harus mengambil peran untuk membantu saudara-saudara kita, agar kita semua bisa melewati masa-masa sulit ini bersama-sama,” kata Ridzki di Jakarta, (28/6).
Terkait program vaksinasi, Grab menyadari bahwa ini merupakan elemen penting guna mendorong pemulihan ekonomi. Perusahaan teknologi ini merealisasikan dukungannya terhadap program vaksinasi nasional dengan memvaksinasi mitra pengemudi di lebih dari 53 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Kota/kabupaten skala kecil turut dijangkau, seperti Jayapura, Maros, Ambon, Bantul, Gowa, dan lain-lain.
Alhasil, ratusan ribu masyarakat termasuk mitra pengemudi Grab telah mendapatkan vaksin. Dan yang lebih penting, status mereka yang telah divaksinasi tercantum pada aplikasi dan dapat dilihat oleh konsumen saat memesan armada.
Ridzki mengutarakan, kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan menghadirkan tantangan tersendiri dalam penyediaan vaksin agar merata. “Teknologi dan jangkauan platform Grab yang luas dapat membantu pemerintah mengatasi masalah ini,” tuturnya.
Adapun, sejalan dengan program vaksinasi, Grab juga mengintensifkan digitalisasi UMKM demi meningkatkan geliat ekonomi Indonesia khususnya selama pandemi Covid-19. Pada masa pandemi, UMKM terbukti menjadi pilar kuat yang memungkinkan perekonomian nasional bertahan karena banyak yang terus menyediakan barang dan jasa penting bagi masyarakat.
Sektor UMKM mencakup 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia, yang mana 64,2 juta unit usaha adalah UMKM dan mereka dapat menyerap 120 juta dari 130 juta tenaga kerja nasional.
Dalam lingkup digitalisasi UMKM, Grab bekerja sama dengan Kemenko Perekonomian, Kemenkop dan UKM. Perusahaan juga menggandeng pemerintah daerah di 12 provinsi untuk mendorong UMKM masuk ke platform digital melalui gerakan #TerusUsaha.
Program digitalisasi UMKM juga merangkum berbagai inisiatif akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, serta iklan untuk meningkatkan visibilitas online yang dapat meningkatkan penjualan. Grab juga meluncurkan microsite yang dirancang khusus untuk UMKM untuk memberikan tips dan pengetahuan lainnya agar dapat mengembangkan bisnis online mereka.
Baru-baru ini, Grab mendukung Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam proses membantu UMKM mengajukan izin usaha untuk mendapatkan Nomor Izin Usaha (NIB) melalui Online Single System (OSS). Dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Menteri Penanaman Modal/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Grab akan menyebarluaskan informasi kepada UMKM dan menyediakan helpdesk bagi UMKM yang menghadapi tantangan dalam mendapatkan izin usaha.
“Pandemi ini membuktikan peran penting UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, sebagian besar masih berada di luar ekosistem ekonomi digital. Inilah yang kami dorong,” imbuh Ridzki.
Berkat kolaborasi pemerintah dan swasta serta beragam program pemulihan ekonomi lain, pada triwulan II/2021, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Mengutip Bloomberg, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa PDB diperkirakan tumbuh 6,9 persen sampai 7,8 persen pada periode kuartal kedua.