OVO, Go-Pay, dan DANA Tak Gentar Hadapi Fintech BUMN LinkAja

Desy Setyowati
13 Februari 2019, 13:43
OVO
OVO
Presiden Direktur OVO Adrian Suherman menggunakan aplikasi OVO untuk membayar di kedai makanan yang berada di Gandaria City, Jakarta, Kamis (5/7).

PT Visionet Internasional (OVO), Go-Pay, dan DANA tidak gentar menghadapi kehadiran layanan keuangan berbasiskan teknologi atau financial technology (fintech) BUMN LinkAja. Meski LinkAja didukung oleh bank-bank besar BUMN, ketiga fintech besar tersebut menilai pasar di Indonesia masih sangat besar.

Direktur OVO Harianto Gunawan mengatakan, pengguna layanan keuangan digital kurang dari 10% total penduduk di Indonesia. Maka, menurutnya pesaing utama OVO adalah uang tunai.

OVO pun membuka diri untuk bekerja sama dengan fintech pembayaran lainnya dalam mengedukasi masyarakat terkait keuangan non tunai. "Kami mendukung open ekosistem. Kami selalu melihat dan ingin berkolaborasi dengan siapapun," kata dia di Graha Mitra, Jakarta, Rabu (13/2).

Lantas, untuk menghadapi kompetisi di antara fintech pembayaran, OVO fokus meningkatkan jumlah penggunaan (use case) layanannya. "Kami fokus mengembangkan use case secepatnya untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen," kata dia.

(Baca: Go-Pay Sambut Kemunculan LinkAja, Uang Elektronik BUMN)

OVO telah memiliki lebih dari 500 ribu mitra, yang 230 ribu di antaranya merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) per awal 2019. Sementara aplikasi OVO sudah diunduh di 115 juta device.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...