Kualitas Udara: Parameter dan Cara Mengeceknya
Kualitas udara bisa menjadi penentu kesehatan suatu lingkungan dan mahluk hidup di dalamnya. Udara yang sehat pastinya berdampak baik bagi kehidupan di dalamnya, begitupula sebaliknya.
Udara merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan menjadi syarat pokok kehidupan setiap mahluk di muka bumi. Karenanya, dibutuhkan kualitas udara yang baik, tidak tercemar polusi, atau membahayakan kesehatan sehingga aktivitas mahluk hidup dapat berjalan lancar.
Mengutip UCAR Center for Science Education, kualitas udara atau air quality merupakan kadar kandungan udara berdasarkan konsentrasi polutan di lokasi tertentu. kualitas udara ini disesuaikan dengan Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI).
Meneruskan situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk mengukur kualitas udara di berbagai wilayah di Indonesia, pemerintah telah menentukan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP 45/MENLH/1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara.
Parameter Kualitas Udara
Indeks Standar Pencemar Udara adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya.
ISPU ditetapkan dengan cara mengubah kadar pencemar udara yang terukur menjadi suatu angka yang tidak berdimensi. Rentang Indeks Standar Pencemar Udara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Kategori | Rentang | Penjelasan |
Baik | 0 - 50 | Tingkat kualitas udara tidak memberi efek buruk bagi kesehatan manusia atau hewan, serta tidak mempengaruhi tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika. |
Sedang | 51 - 100 | Tingkat kualitas udara tidak memberi efek buruk bagi kesehatan manusia dan hewan, namun mempengaruhi tumbuhan yang sensitif, serta nilai estetika. |
Tidak sehat | 101 - 199 | Tingkat kualitas udara merugikan manusia dan kelompok hewan yang sensitif, serta menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. |
Sangat tidak sehat | 200 - 299 | Tingkat kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada beberapa segmen populasi yang terpapar. |
Berbahaya | 300 - lebih | Tingkat kualitas udara berbahaya secara umum dan menimbulkan kerugian kesehatan yang serius. |
Kualitas Udara Jakarta dan Kota-kota di Dunia
Sebagai kota metropolitan dengan segala kesibukannya, sudah pasti Jakarta dipadati berbagai pabrik dan transportasi. Tak jarang pabrik dan transportasi tersebut menghasilkan polutan sehingga menimbulkan polusi serta menurunkan kualitas udara di ibu kota.
Mengutip IQAir, kualitas udara Ibu Kota Jakarta per 27 September 2021 pukul 11.00 WIB berada di angka 135 US AQI dengan PM 2.5 konsentrasi 36.6 ug/m3. Sementara itu, tingkat kelembapannya mencapai 74%, tekanan 1010 mb, dan angin 5.5 km/jam.
PM atau Particulate Matter 2.5 merupakan partikel udara berukuran 2.5 mikron (mikrometer) atau lebih kecil. Tidak seperti PM 10, PM 2.5 tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Hal tersebut menyebabkan partikel ini dianggap sebagai polutan udara paling berbahaya.
PM 2.5 mampu bertahan di udara untuk waktu yang tidak terbatas dan ketika dihirup dapat menembus jaringan paru-paru, memasuki aliran darah, menyebabkan kerusakan jantung, pernapasan, hingga otak.
Dengan angka tersebut, Jakarta masuk dalam kategori kualitas udara “Tidak sehat” yang dapat merugikan manusia dan kelompok hewan yang sensitif. Selain itu, dengan kualitas udara di angka 135, udara di kota berjuluk The Big Durian ini dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan.
Agar terhindar dari berbagai ancaman kesehatan akibat polusi udara, masyarakat Jakarta disarankan menggunakan masker ketika hendak bepergian, menutup jendela untuk mencegah udara kotor masuk, mengurangi aktivitas di luar ruangan, dan bila perlu menyalakan air purifier.
Merujuk pada angka tersebut, saat ini Jakarta menempati posisi ke tujuh dalam sepuluh besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Sementara, posisi pertama ditempati oleh Lahore, Pakistan dengan angka 176; disusul Riyadh, Saudi Arabia sebesar 156; Tashkent, Uzbekistan mencapai 153; dan Krasnoyarsk, Rusia 137.
Di samping itu, Sydney, Australia; Vancouver BC, Canada; Osaka, Jepang; Phnom Penh, Kamboja; hingga Lyon, Prancis merupakan kota-kota dengan kualitas udara terbaik dengan AQI di bawah angka 15.
Cara Menjaga Kualitas Udara
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) yang dilansir dari IQAir, terdapat 7 juta nyawa melayang setiap tahunnya akibat paparan partikel halus di udara yang tercemar. Apalagi, sekitar 91% populasi di dunia tinggal di tempat-tempat yang kualitas udara melebihi batas pedoman WHO.
Untuk itu, penting berikhtiar dan menerapkan beberapa cara guna menjaga kesehatan dari ancaman polusi udara. Berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas udara dan terhindar dari polusi:
Pohon berperan membersihkan dan menetralkan udara dari polusi. Menanam pohon di sekitar rumah bermanfaat untuk menjaga kualitas udara yang Anda dan keluarga hirup.
- Mengurangi bahan bakar fosil
Bahan bahar yang terbuat dari fosil akan menghasilkan polutan yang akhirnya berdampak pada kualitas udara yang semakin memburuk.
Penggunaan kendaraan bermotor yang membutuhkan bahan bakar tentu dapat menciptakan polusi udara. Karenanya, bila memungkinkan gunakanlah transportasi yang ramah lingkungan, seperti sepeda atau berjalan kaki. Anda juga bisa memanfaatkan transportasi umum apabila hendak bepergian jauh.
- Mengurangi pembuangan gas-gas sisa pembakaran
Pembakaran yang dilakukan, baik dalam ranah domestik atau pabrik, dapat memperburuk kualitas udara yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Cara Cek Kualitas Udara Online
Selain dari berbagai situs, seperti IQAir, aqicn.org, dan sebagainya, mengecek kualitas udara juga bisa dilakukan melalui aplikasi. Berikut aplikasi untuk melihat kualitas udara di suatu wilayah:
- IQAir AirVisual
Aplikasi yang sudah diunduh lebih dari 5 juta orang di Play Store ini mampu memetakan polusi udara di daerah domisili pengguna secara spesifik serta memantau peta polusi udara di kota-kota besar di seluruh dunia. Aplikasi ini mengukur kualitas udara dari 0-500.
- BreezoMeter
Dengan tampilan sederhananya, BreezoMeter memaparkan kepada penggunannya zat apa saja yang paling banyak mereka hirup, mulai dari ozon hingga partikulat.Namun, aplikasi ini tidak memberikan informasi kualitas udara dengan keterangan angka, melainkan dengan kata: Excellent, Good, Moderate, Low, dan Poor.
- Plume Labs: Air Quality Apps
Dengan ukuran aplikasi sebesar 40 mb, Plume Labs memberikan informasi terkait polusi udara di wilayah pengguna secara real time dan terperinci