Berita Kualitas Udara Jakarta Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Kualitas udara Jakarta pada hari ini, Minggu (23/6), berada di posisi nomor tiga terburuk di dunia. Angkanya mencapai 164 dan masuk dalam kategori tidak sehat.

Kualitas udara Jakarta masih buruk meskipun pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya untuk menekan polusi.

Kebijakan bekerja dari rumah atau work from home alias WFH di Jakarta belum berdampak signifikan terhadap penurunan polusi. Berdasarkan data IQAir, polusi udara partikel mikro berukuran 2,5 nanometer.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperingatkan, lonjakan pasien pernafasan akibat kualitas udara Jakarta yang buruk berpotensi ikut menyedot anggaran BPJS Kesehatan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, pasien yang mengalami sakit pernafasan di Jakarta melonjak dari sekitar 50 ribu orang saat sebelum pandemi menjadi sekitar 200 ribu orang akibat polusi.

Pencemaran udara menjadi masalah yang merugikan setiap masyarakat. Berikut ini perlindungan hukumnya.

Pemerintah masih mendiskusikan wacana bekerja dari rumah atau work from home bagi para pegawai swasta sebagai solusi untuk mengatasi kualias udara buruk di Jakarta.

Pemerintah menuding transportasi sebagai penyebab utama buruknya kualitas udara di Jakarta saat ini.

Sejumlah riset menyebutkan polusi udara berpotensi meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.

Tingkat polusi udara yang mencemari langit Jakarta semakin mengkhawatirkan, membuat bernapas di ruang gerak Ibu Kota diam-diam mematikan.

Buruknya kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi menimbulkan berbagai penyakit mulai dari gangguan pernafasan, sakit kepala, alergi hingga, iritasi kulit.

Kualitas udara yang buruk di suatu wilayah bisa menjadi ancama bagi mahluk hidup di dalamnya. Berdasarkan IQAir, Indonesia menempati sepuluh besar negara dengan kualitas udara terburuk.