Mengenal Alopecia Areata, Penyebab Rambut Rontok Akibat Autoimun

Image title
21 Oktober 2021, 17:59
Mengenal Alopecia Areata, Penyebab Rambut Rontok Akibat Autoimun
Pixabay
Ilustrasi rambut botak yang menimpa kaum pria

Salah satu penyebab rambut rontok adalah penyakit autoimun. Jenis kerontokan ini disebut dengan alopecia areata. Pada jenis kerontokan rambut ini, tubuh diserang oleh sistem imun yang lemah. Sistem imun tersebut menyerang dan merusak folikel rambut, sehingga menyebabkan kerontokan dan kebotakan.

Jenis kerontokan rambut ini biasa dialami oleh pria atau wanita. Umumnya, alopecia areata terjadi sebelum penderitanya berusia 30 tahun. Kondisi ini paling sering memengaruhi rambut yang ada di kulit kepala.

Saat penderita alopecia areata mulai merasakan gejala, bagian tubuh folikel rambut, yang merupakan tempat tumbuhnya rambut secara perlahan menjadi mengecil lalu berhenti memproduksi rambut. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya kerontokan dan kebotakan. Kondisi ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba.

Penyebab Alopecia Areata

Kemunculan alopecia areata disebabkan oleh sistem imun yang menyerang folikel rambut (penyakit autoimun). Kondisi ini menyebabkan keluarnya sitokin proinflamasi dan kemokin. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terhentinya produksi rambut. Akibatnya, rambut menjadi rontok dan akhirnya menjadi botak.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti mengapa sistem imun menyerang dan merusak folikel rambut. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi virus, trauma, perubahan hormon, serta stres fisik atau psikis.

Risiko yang Harus Dihadapi Penderita Alopecia Areata

Meskipun belum ada data past mengenai penyebab penyakit kerontokan rambut ini, namun da beberapa faktor dan kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena alopecia areata, yaitu:

  • Memiliki orang tua atau keluarga dekat yang menderita alopecia areata atau penyakit autoimun lain.
  • Menderita gangguan kromosom, seperti down syndrome.
  • Menderita kekurangan vitamin D, asma, dermatitis atopik, SLE (systemic lupus erythematosus), vitiligo, atau penyakit tiroid, seperti penyakit Hashimoto dan penyakit graves.

Gejala Alopecia Areata

Penyakit autoimun yang berdampak pada kerontokan rambut ini dapat terjadi pada masyarakat di segala usia. Akan tetapi, lebih sering terjadi ketika penderitanya berusia kanak-kanak, remaja, atau dewasa muda.

Kondisi ini dapat membuat kebotakan atau kerontokan rambut di beberapa bagian tubuh, seperti di kulit kepala, alis, bulu mata, bulu hidung, ketiak, kemaluan, kumis, atau janggut.

Ketika seseorang mengalami alopecia areata, tanda utama yang ditemukan adalah kerontokan atau kebotakan yang tidak disertai rasa sakit. Seperti kondisi penyakit autoimun lainnya, kebotakan dan kerontokan yang dialami oleh penderita alopecia areata bisa bersifat kambuhan atau flare. Selain itu, ada beberapa tanda lain yang bisa terjadi saat seseorang mengalami alopecia areata, yaitu:

Kebotakan berpola bulat atau seperti pitak yang muncul di satu atau beberapa tempat yang tadinya ditumbuhi rambut. Kebotakan terjadi pada bagian bawah, samping, atau melingkari belakang kepala (ophiasis alopecia).

Rambut yang tumbuh kembali umumnya memiliki tipe yang berbeda dengan rambut sebelumnya, misalnya dari yang sebelumnya lurus kemudian setelah botak, rambut yang tumbuh menjadi keriting

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...