Membengkak dari Perkiraan, BCA Akuisisi Bank Interim Rp 643 Miliar

Image title
29 September 2020, 17:26
BCA, bank interim, bca akuisisi rabobank, akuisisi bca, bank-bank yang diakuisisi BCA, bank bca syariah, bca gencar akuisisi, perbankan, bca akuisisi bank kecil
Arief Kamaludin (Katadata)
BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) resmi mengakuisisi seluruh saham PT Bank Interim Indonesia atau yang sebelumnya bernama PT Bank Rabobank International Indonesia. BCA menembus seluruh saham Bank Interim dengan mahar mencapai Rp 643,65 miliar.

Pengalihan saham Bank Interim dilakukan akhir pekan lalu, Jumat 25 September 2020. BCA telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penyertaan modal, akuisisi, serta kemampuan dan kepatutan (fit and proper).

Dengan rampungnya akuisisi ini, BCA resmi memiliki 99,99% saham Bank Interim. Lalu sisa sahamnya, dimiliki oleh anak usaha yang seluruh sahamnya dimiliki oleh BCA secara langsung dan tidak langsung, yaitu PT BCA Finance.

Nilai akuisisi Bank Interim ini sebenarnya lebih besar dari rencana awal.  Namun, saat transaksi dilakukan, nilainya membesar menjadi sekitar Rp 500 miliar.

Saat itu, dijelaskan, nilai akhir aksi korporasi yang disepakati akan mengacu kepada nilai ekuitas Rabobank yang disesuaikan pada saat pelaksanaan akuisisi. Premium aksi akuisisi bersifat tetap, sebesar US$ 20,5 juta atau sekitar Rp 287,5 miliar.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan kenaikan nilai akuisisi tersebut memang bisa saja terjadi. Angka yang muncul sebelumnya hanya harga perkiraan. "Karena waktu menghitung Rp 500 miliar, baru perkiraan. Belum disetujui bersama," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (29/9).

Manajemen BCA sempat mengungkapkan akuisisi ini akan didanai melalui modal sendiri dari dana yang tersimpan sebagai laba ditahan atau retained earnings. BCA menjamin, pendanaan tersebut tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun.

Berdasarkan laporan bulanan Bank Interim per Agustus 2020, total ekuitasnya senilai Rp 343,14 miliar. Sementara, total aset Bank Interim pada periode yang sama senilai Rp 371,19 miliar.

Edsus Cashless
(Arief Kamaludin|KATADATA)

Rencana Merger dengan BCA Syariah

Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen BCA menegaskan dukungannya pada program konsolidasi sektor perbankan Indonesia. Sebab, BCA bakal menggabungkan (merger) Bank Interim dengan PT Bank BCA Syariah untuk memperkuat posisi keuangan anak usahanya.

Jahja mengatakan BCA Syariah akan menjadi perusahaan penerima penggabungan (surviving entity). Ia berharap realisasi merger ini bisa sesegera mungkin dilakukan. "Tentunya sesuai prosedur dan izin dari regulator," katanya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengungkapkan target merger kedua bank tersebut bisa terealisasi pada awal tahun depan. BCA melihat, pasar syariah di dalam negeri masih sangat besar, meski banyak pesaing. Vera menilai, kesempatan masih terbuka terutama untuk segmen komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Vera menyatakan, rencana tersebut bukan untuk bersaing dengan bank syariah milik pemerintah yang juga akan merger. Selama ini, BCA memang selalu membidik pertumbuhan bisnis BCA Syariah, baik melalui cara organik maupun non-organik. "Aset BCA syariah di kisaran Rp 8 triliun. Dibandingkan BUMN, kami jauh lebih kecil," katanya.

Berdasarkan laporan bulanan, hingga Agustus 2020, BCA Syariah mampu mencatatkan kinerja yang positif. Tercatat, BCA Syariah mampu mengantongi laba bersih senilai Rp 38,27 miliar atau tumbuh 14,2% dibandingkan periode sama 2019 yang Rp 33,51 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...