Dibuka di Zona Hijau, IHSG Bulan Desember Lanjutkan Tren Kenaikan
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu (2/12). Tercatat, indeks sempat naik hingga 0,87% menyentuh level 5.774,79 hingga perdagangan memasuki pukul 09.10 WIB. Kenaikan ini melanjutkan penguatan IHSG kemarin sebesar 2%.
Kenaikan ini diikuti oleh 175 emiten yang sahamnya bergerak menguat. Sedangkan 101 saham bergerak turun, dan 196 saham tidak mengalami perubahan harga. Total volume pada awal perdagangan hari ini sebanyak 2,38 miliar unit saham dengan nilai transaksi Rp 1,62 triliun.
Naiknya indeks pasar saham pada awal hari ini sejalan dengan indeks global yang ditutup di zona hijau, seperti indeks di Wall Street, Amerika Serikat. Dow Jones Index ditutup naik 0,62% semalam, lalu S&P 500 juga naik hingga 1,12%, dan Nasdaq ditutup naik hingga 1,28%.
Indeks di kawasan Eropa juga tercatat ditutup naik pada perdagangan semalam. Sebut saja FTSE 100 Index di London, Inggris yang ditutup meroket 1,89%. Begitu pula dengan indeks Xetra Dax di Frankfurt, Jerman yang ditutup naik 0,69%.
Meski begitu, kenaikan IHSG menjadi anomali di antara indeks-indeks kawasan Asia pada awal perdagangan. Seperti Nikkei 225 Index di Jepang yang turun 0,22% dan Straits Times Index di Singapura turun 0,34%. Begitu pula dengan Hang Seng di Hong Kong dan Shanghai Composite di Tiongkok yang masing-masing turun 0,41% dan 0,37%.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyatakan, penguatan Wall Street memang membuat IHSG hari ini melanjutkan penguatan. Naiknya indeks di negara Paman Sam disebabkan kondusifnya perkembangan vaksin Covid-19 serta sentimen positif datang dari penguatan EIDO sebesar +3.40%.
"Tidak hanya itu, sentimen positif datang dari penguatan harga komoditas dalam pantauan Early Bird," kata Edwin dalam risetnya. Beberapa komoditas yang harganya naik seperti emas naik 2,2%, nikel naik 1,11%, timah naik 1,06%, dan minyak sawit mentah (CPO) naik 1,39%.
Kenaikan harga komoditas tersebut bisa berpotensi mendorong naik saham-saham yang memiliki bisnis tersebut. Seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), atau PT Timah Tbk (TINS).
Melalui riset tertulisnya, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG hari ini memang berpotensi menguat. Rentang area resistance ada pada level 5.826 hingga 5.775. Sedangkan area support ada di rentang level 5.633 hingga 5.542.
Secara teknikal, pergerakan IHSG memang masih menguat dalam trend bullish yang kuat, terutama menjelang akhir tahun akan didorong oleh window dressing. Tapi, investor juga akan terus mencermati perkembangan kasus dan vaksin Covid-19.
"Selain itu, investor akan mencermati pernyataan The Fed terkait perekonomian ke depan," katanya.
Dennies memberikan beberapa rekomendasi sahamnya untuk bisa dipantau oleh investor pada perdagangan hari ini di antaranya PT PP Tbk (PTPP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).