Ciri-ciri dan Klasifikasi Kingdom Plantae

Siti Nur Aeni
27 September 2021, 09:31
Pakis merupakan salah satu tanaman paku yang mudah dijumpai
pixabay.com
Pakis merupakan salah satu tanaman paku yang mudah dijumpai

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna. Hutan hujan tropis yang dimiliki membuat negara kita kaya akan berbagai jenis tanaman. Keberagaman tersebut didukung dengan perkembangan ilmu biologi terutama botani, yang khusus mempelajari berbagai tanaman di bumi.

Keberadaan cabang ilmu tersebut membuat kita semua mengetahui bahwa berbagai tanaman tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Hingga akhirnya tanaman tersebut dikelompokan dalam satu kingdom bernama plantae.

Kingdom Plantae

Kingdom plantae atau yang biasa disebut juga dunia tumbuhan merupakan kelompok yang anggotanya terdiri atas tanaman dengan ciri khasnya masing-masing. Hal penting yang harus dipahami dalam kingdom ini yaitu terkait ciri-ciri umum dan klasifikasinya.

Ciri-ciri Plantae

Mengutip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berikut ini beberapa ciri umum yang dimiliki pantae:

  1. Disusun dari sel eukariotik.
  2. Organisme yang memiliki banyak sel atau multiseluler.
  3. Memiliki dinding sel dari selulosa.
  4. Memiliki klorofil a dan b untuk fotosintesis.
  5. Menyimpan cadangan makanan berbentuk amilum atau zat tepung.
  6. Sifatnya autotrof karena bisa membuat makanan sendiri.

Klasifikasi Plantae

Setelah mengetahui ciri umumnya, maka hal lain yang tak kalah penting untuk dipelajari yaitu terakit klasifikasi tumbuhan. Melansir dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, sistem pengelompokan tersebut tidak lepas dari pengaruh ilmu taksonomi. Ilmu ini khusus mempelajari klasifikasi, identifikasi, dan tata nama makhluk hidup.

Tujuan penerapan dari ilmu taksonomi yaitu untuk mempermudah pengenalan serta pembelajaran tentang makhluk hidup. Ilmu ini ada berbagai sistem seperti formal, habitus, numerik, filogenik, dan kontemporer.

Berdasarkan dari taksonomi sistem kontemporer, kingdom plantae terbagi menjadi tiga divisi yaitu Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta.

Kemudian tumbuhan juga dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan yang berpembuluh dan tidak berpembuluh. Untuk lebih jelasnya berikut ini bagan klasifikasi plantae.

Sementara itu, untuk menentukan klasifikasi sebuah makhluk hidup bisa dilakukan dengan menggunakan dua metode berikut:

1. Metode fenetik

Fenetik merupakan metode yang menggunakan seluruh persamaan di organisme tersebut untuk menentukan kekerabatan dan menyusun klasifikasinya. Metode ini membandingkan sebanyak mungkin karakter anatomi yang tidak membedakan homologi dan analoginya.

Klasifikasi dengan metode ini diawali dengan memilih objek studi yang menjadi sampel dari kelompok makhluk hidup tertentu. Selanjutnya pemilikhan parameter yang akan digunakan untuk pengamatan. Lalu yang terakhir penarikan kesimpulan dan penyajian data dalam bentuk fenogram.

2. Metode filogenik

Metode klasifikasi ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan kekerabatan berbagai makhluk hidup berdasarkan analisis molekuler dan morfologi. Secara sederhana klasifikasi dengan cara ini berdasarkan pada persamaan fenotipe yang menggambarkan sifat bentuk luar, tngkah laku, dan pewarisan keturunan.

Bryophyta (tumbuhan lumut)

Tumbuhan lumut merupakan divisi paling sederhana dari kelompok plantae lainnya. Kita mungkin akan lebih mudah menjumpai pada tempat-tempat lembap.

Untuk mengenali tumbuhan ini tidaklah sulit karena lumut memiliki ciri khusus. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai tanaman ini berdasarkan sumber buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”.

Ciri-ciri bryophyta

  1. Berwarna hijau
  2. Gametofit lebih dominan dibandingkan sporofit.
  3. Hidup pada area basah atau lembap serta terlindungi dari sinar matahari langsung.
  4. Pada bagian luar tubuhnya ada lapisan lilin untuk mencegah air masuk.
  5. Merupakan tanaman peralihan dari Thallopyta (tanaman yang tidak bisa dibedakan akar, batang, dan daun) ke Cormophyta (tanaman yang bisa dibedakan akar, batang, dan daun).
  6. Gamet jantan dihasilkan oleh anteridium yang didukung oleh anteridiofor.
  7. Gamet betina dihasilkan oleh arkegonium yang didukung oleh arkegoniofor.

Struktur tubuh bryophyta

Sama halnya dengan kelompok tanaman lain, lumut juga memiliki akar, batang, dan daun.

1. Akar

Akar dari tanaman ini merupakan kelompok akar semu atau rizoid. Fungsi dari akar semu ini untuk melekat pada habitatnya serta menyerap air dan nutrisi.

2. Batang

  • Lumut hati dan lumut tanduk tidak memiliki batang dan pembuluh angkut. Tubuh lumut ini hanya berupa lembaran atau talus.
  • Lumut daun memiliki batang sederhana dan pembuluh angkut tunggal.

3. Daun

Lumut hari dan lumut tanduk tidak memiliki struktur daun, sedangkan lumut daun memiliki struktur daun sederhana. Proses penyerapan air pada lumut dilakukan secara imbibisi kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tubuh secara difusi.

Klasifikasi bryophyta

Tumbuhan lumut terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk gametofit dan sporotifnya. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Hepaicopsida (lumut hati)

Jenis lumut ini memiliki beberapa ciri-ciri seperti:

  • Gametofit berupa talus dan memiliki bentuk lembaran seperti hati.
  • Talur berwarna hijau dan percabangannya menggarpu. Di sisi bawah ada selapis sel yang mirip daun, biasanya disebut sisik vertal.
  • Talur melekat pada substrat menggunakan rizoid.
  • Saprofit tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina.

Adapun contoh dari lumut hati yaitu Marchantia polymorpha dan Lunularia sp.

2. Anthrocerotopsida (lumut tanduk)

Lumut tanduk juga memiliki ciri-ciri khusus, antara lain:

  • Gametofit berupa talus yang memiliki tepi rapi atau bertoreh.
  • Sporofit berada di dalam gametofit namun kapsul saprofit ada di luar talur seperti tanduk.
  • Pangkal kapsul dilindungi oleh invokulrum.

Contoh lumut tanduk yaitu Notothylas sp. dan Anthecerus sp.

3. Bryopsida (lumut daun)

Seperti kelompok plantae sebelumnya, lumut daun juga mempunyari ciri umum seperti:

  • Gametofit berupa talus berbentuk seperti tumbuhan kecil.
  • Talus memiliki batang semu tegak dan lenbaran daun yang tersusun spiral.
  • Daun lumut ini berperan dalam proses fotositesis.
  • Pada dasar batang ada rizoid seperti benang halus yang fungsinya sebagai akar.
  • Dibagian pucuk ada anterifium dan arkegonium untuk berkembang biak secara generatif.
  • Sporotif tumbuh di gametofitnya atau di tumbuhan lumut itu sendiri serta bersifat parasit terhadap gemetofit.

Contoh lumut daun antara lain Sphagnum sp., Fissident sp., dan Polytrichum sp.

Reproduksi bryophyta

Reproduksi pada lumut terjadi karena adanya proses yang bernama metagenesis. Reproduksi ini merupakan pergiliran keturunan teratur antara generasi sporofit (2n) dan gametofit (n).

Generasi sporofit menghasikan spora. Sedangkan gametofit menghasilkan gamet jantan dan betina. Generasi gametofit lebih dominan dalam siklus hidup bryophyta.

Reproduksi generatif terjadi melalui perkawinan antara gamet jantan dan betina. Sedangkan fase vegetatifnya terjadi melalui cara berikut ini:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...