Matahari Buatan ala Korea Selatan Pecahkan Rekor Dunia

Sorta Tobing
29 Desember 2020, 14:06
matahari buatan, korea selatan, tiongkok, fusi nuklir, KSTAR, nuklir
Instagram @badan_tenaga_nuklir_nasional
Ilustrasi. Ilmuwan Korea Selatan mencetak rekor dunia dengan menghasilkan matahari buatan alias plasma bersuhu tinggi selama 20 detik.

Ilmuwan Korea Selatan baru saja mencetak rekor dunia dengan menghasilkan matahari buatan alias plasma bersuhu tinggi selama 20 detik. Perangkat fusi nuklir garapan Korea Superconducting Tokamak Advance Research (KSTAR) ini berhasil mencapai suhu 100 juta derajat Celcius. 

Melansir dari situs Science Alert, KSTAR memakai medan magnet untuk menghasilkan dan menstabilkan plasma ultra-panas. Dari sinilah kemudian muncul daya fusi nuklir, yang berpotensi dimanfaatkan menjadi energi baru tak terbatas.

Advertisement

Matahari buatan Korea Selatan ini menyala lebih lama dari buatan Tiongkok. Sebelumnya, tak ada yang berhasil membuatnya bersinar lewat dari 10 detik. “Teknologi yang dibutuhkan untuk plasma 100 juta derajat Celcius adalah kunci realisasi energi fusi,” kata fisikawan nuklir dan direktur KSTAR Si-Woon Yoon, Selasa (29/12). 

Para ilmuwan berhasil melakukan peningkatan mode internal transport barrier atau ITB. Mode ini membantu mengontrol pengurungan dan stabilitas reaksi fusi nuklir sehingga dapat menyala lebih lama. 

KSTAR menggunakan reaktor nuklir yang menggabungkan inti atom untuk menghasilkan energi dalam jumlah besar. Perangkat fusinya memakai isotop hidrogen untuk menciptakan keadaan plasma ion dan elektron terpisah dan siap dipanaskan. Reaksi ini serupa dengan cara kerja matahari. 

Metode tersebut berlawanan dengan teknologi pembangkit nuklir saat ini. Teknologi pembangkit biasanya adalah fisi nuklir alias memisahkan inti atom. 

Untuk menstabilkan kerja matahari buatan masih membutuhkan proses yang panjang dan rumit. Para ilmuwan harus memecahkan lebih banyak rekor agar fusi nuklir menghasilkan lebih banyak energi dan sedikit limbah. Kehadirannya dapat menggantikan posisi bahan bakar fosil yang mendominasi dunia saat ini. 

KSTAR pertama kali menembu batas 100 juta derajat Celcius pada 2018. Setahun kemudian suhu fusi nuklirnya bertahan selama 8 detik. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement