Era Bunga Tinggi, Laba Emiten Bank Besar Diprediksi Makin Tebal

Patricia Yashinta Desy Abigail
20 Januari 2023, 15:51
Era Bunga Tinggi, Cuan Saham Emiten Bank Besar Bakal Makin Tebal
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Saham emiten perbankan diyakini masih akan tetap prospektif kendati Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75% pada pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Januari 2023. Level suku bunga BI ini menjadi yang tertinggi sejak 22 Agustus 2019 lalu. 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan bank-bank besar berpotensi akan mendapatkan manfaat dari kenaikan perolehan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM). Namun, bagi perbankan digital, naiknya suku bunga acuan akan diikuti dengan naiknya biaya operasional.

"Kenaikan suku bunga membuat biaya operasional bank-bank digital naik karena perlu menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi agar dapat bersaing dengan bank digital yang lain dan menarik dana dari investor," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (20/1).

Arjun menilai, kendati menghadapi era suku bunga tinggi, kinerja keuangan emiten bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)  membukukan kenaikan perolehan laba bersih dua digit. 

"Saham-saham perbankan terutama bank besar dan kinerja keuangannya mencatatkan hasil yang sangat baik di tengah kenaikan suku bunga tahun lalu. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga kali ini akan baik," ucap dia. 

Selain itu, Arjun menilai kenaikan suku bunga berimbas negatif terhadap sektor konstruksi atau infrastruktur. Sebab biaya operasional akan meningkat untuk membangun proyek konstruksi, serta biaya bahan baku akan meningkat.

Selain sektor konstruksi, kenaikan suku bunga menjadi katalis negatif bagi sektor properti. Sebab harga akan meningkat dan menjadi pengaruh negatif terhadap permintaan properti.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...