Gojek dan Tokopedia dikabarkan terus berdiskusi terkait merger dan mengkaji berbagai opsi, termasuk struktur perusahaan induk. Namun, Tokopedia disebut-sebut berpotensi melepas saham di OVO.
ShopeePay, GoPay, dan LinkAja mencatatkan peningkatan transaksi selama pandemi corona atau pada 2020. Lonjakan ini mulai dari pembelian produk kuliner hingga donasi.
Startup perikanan eFishery menunjuk mantan CEO Gopay sebagai komisaris. Perusahaan ini menargetkan bisnis tumbuh 10 kali lipat dan ekspansi ke negara lain.
GoPay mencatatkan peningkatan transaksi selama pandemi corona. Anak usaha Gojek ini pun menyiapkan empat strategi untuk tumbuh berkelanjutan pada tahun ini.
Pemerintah berencana menerapkan sistem pembayaran tanpa berhenti di jalan tol pada 2021. Meski skemanya belum ditetapkan, startup fintech OVO, LinkAja, dan DANA bersiap menerapkan teknologi ini.
Bank digital dan pengetatan keamanan data pengguna diprediksi mewarnai bisnis fintech pada tahun depan. Startup di sektor ini juga diprediksi masif merger dan akuisisi pada 2021.
Gopay dan Kopernik mencatat, donasi digital naik 72% selama pandemi corona. Kontribusi derma Gen Z mencapai 51%, meski dari sisi nilai kalah dibandingkan Gen X.
Riset Snapcart menunjukkan, ShopeePay mengungguli GoPay dan OVO pada Juni-Agustus dan September-Desember. BI mencatat, OVO menguasai pasar pada tahun lalu.
Platform fintech dinilai efektif dan efisien dalam menyalurkan bansos. Namun, startup di sektor ini menghadapi empat tantangan, salah satunya regulasi.
Dua CEO Gojek berbagi tugas untuk memperkuat dua bisnis besar: layanan di bawah brand Gojek dan finansial (GoPay). Sebelumnya Gojek dikabarkan membuat unit bisnis jasa keuangan, Digital Katalis.
BI mencatat, OVO menguasai pasar uang elektronik di Indonesia, mengalahkan GoPay hingga BCA. Survei APJII juga menunjukkan, OVO lebih banyak digunakan pengguna internet.