Dilarang Ekspor CPO, GAPKI: Daya Tahan Industri Hanya Dua Bulan

Andi M. Arief
9 Mei 2022, 16:38
Pekerja melintas di depan tumpukan kelapa sawit di Desa Mulieng Manyang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Aceh, Rabu (3/11/2021).
ANTARA FOTO/Rahmad/hp.
Pekerja melintas di depan tumpukan kelapa sawit di Desa Mulieng Manyang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Aceh, Rabu (3/11/2021).

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan produsen sawit bisa bertahan dua bulan untuk menghadapi larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya. Namun, daya tahan industri itu sangat tergantung dari kapasitas tangki penyimpanan di perkebunan. 

Sekretaris Jenderal Gapki, Eddy Martono, mengatakan kapasitas tangki hasil pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi CPO di perkebunan maksimal mencapai 5 juta ton. Sementara tingkat produksi CPO mencapai 3 - 3,5 juta per bulan. 

Dengan demikian, tangki penyimpanan tersebut akan penuh jika produksi CPO tidak segera disalurkan baik ke dalam negeri maupun ekspor. "Produsen CPO mampu bertahan hingga dua bulan dengan larangan ekspor CPO, dengan catatan kondisi tangki-tangki saat ini memang kebanyakan kosong," kata Eddy kepada Katadata.co.id, Senin (9/5). 

Eddy mengatakan, produksi CPO juga berpotensi meningkat karena panen TBS sawit berlangsung sejak Maret hingga Juni 2022. "Yang menjadi pertanyaan, apakah pabrik-pabrik siap menampung semua produksi dan tangki-tangki masih bisa menampung?" ujar Eddy. 

Terbatasnya kapasitas tangki CPO membuat harga TBS sawit di tingkat petani anjlok hingga 70%.  Asosiasi Petani Sawit Indonesia (Apkasindo) mencatat harga TBS di lapangan yang saat ini diserap oleh perusahaan kelapa sawit senilai Rp 1.700 per kilogram (Kg). Angka itu lebih rendah 56,41% dari harga yang ditetapkan Dinas Perkebunan senilai Rp 3.900 per Kg. 

"Harga TBS seminggu ini sudah hancur lebur," kata Sekjen Apkasindo Rino Afrinodi dalam webinar "Pola Kemitraan Percepat PSR dan Kesejahteraan Petani", Kamis (28/4). 

Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan, larangan ekspor bahan baku minyak goreng telah berdampak pada harga TBS. Oleh karena itu, petani sawit meminta agar pemerintah menerbitkan aturan turunan yang dapat menjaga harga TBS jika aturan larangan ekspor berjalan. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...