Mengenal Perbedaan Minyak Goreng Curah, Kemasan Sederhana, dan Premium

Andi M. Arief
22 Juni 2022, 15:32
Produk crude palm oil yang berbahan dasar kelapa sawit dari kabupaten Landak di stand Provinsi Kalimantan Barat pada pameran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Ji-Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (15/5).
Agung Samosir | KATADATA
Produk crude palm oil yang berbahan dasar kelapa sawit dari kabupaten Landak di stand Provinsi Kalimantan Barat pada pameran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Ji-Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (15/5).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan perpindahan tren konsumsi dari minyak goreng curah ke minyak goreng sederhana. Salah satu strategi yang digunakan adalah meluncurkan produk Minyak Kita dengan kemasan sederhana.

"Itu (Minyak Kita) akan bertahap menggantikan minyak curah. Jadi, masyarakat sudah teredukasi (dengan konsumsi Minyak Kita) dan akan beralih (dari minyak goreng curah)," kata Direktur Bahan Pokok dan Penting Kemendag, Isy Karim, di Jakarta, Rabu (22/6). 

Minyak kemasan sederhana tersebut akan dijual seharga Rp 14.000 per liter. Minyak goreng didapatkan dari hasil kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang ditetapkan Kemendag.

Meskipun sama-sama dikemas, namun minyak goreng ini tetap memiliki kualitas yang berbeda dengan merek premium yang sudah dijual di pasar modern, baik supermarket maupun minimarket. Perbedaan itu, terletak di penyaringan dan daya tahannya.

 Secara umum, minyak goreng dibagi mejadi tiga macam, yakni minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana, dan minyak goreng kemasan premium. Berikut perbedaannya:

1. Minyak goreng curah

Secara sederhana, minyak goreng curah adalah produk langsung dari fraksinasi refined, bleached, deodorized (RBD) Palm Oil atau biasa disebut RBD Palm Olein. Minyak goreng curah tidak melalui proses penyaringan terlebih dahulu.

Hal itu menyebabkan minyak goreng curah memiliki kualitas ketahanan minyak atau cloud point (CP) rendah yaitu di level 12. Semakin rendah CP sebuah minyak goreng, maka daya tahannya semakin baik sehingga tidak berkabut saat diletakkan dalam suhu rendah.  

Minyak goreng CP rendah juga lebih bersih dan sehat dikonsumsi.  Sebaliknya, minyak goreng curah dinilai kurang higienis. Saat ini, hanya Indonesia dan Bangladesh yang masih mengonsumsi minyak goreng curah.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...